JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengatakan, sejak era reformasi media massa memegang peranan penting dalam membangun pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Upaya pemerintah dalam memberantas korupsi pun sangat didukung dengan situasi kebebasan pers yang tercipta hingga saat ini.
“Sejak era reformasi di akhir 1990-an, kebebasan pers berperan penting dalan membangun pemerintahan yang akuntabel dan upaya pemberantasan korupsi,” kata Jokowi, di acara puncak peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia di Jakarta Convention Center, Rabu (3/5/2017) malam.
Peran media massa nasional, sebutnya, juga terlihat ketika masyarakat Indonesia berusaha bangkit dari krisis moneter pada 1997.
Situasi perekonomian Indonesia saat itu itu turun 15 persen hanya dalam satu tahun. Namun, kondisi tersebut perlahan pulih seiring pemberitaan di media massa yang membantu masyarakat tetap optimis bangkit dari keterpurukan.
“Saya ingin mengatakan kepada seluruh pegiat media massa nasional, kami tidak akan bisa bangkit tanpa kalian. Sekali lagi saya tegaskan, kami tidak akan bisa berhasil tanpa kalian,” tegasnya.
Kepada wartawan, Jokowi mengatakan, media mainstream maupun media online mestinya meluruskan berita-berita yang tidak benar, berita-berita yang bohong atau hoax, dan ujaran-ujaran yang tidak baik.
Sehingga, kata Jokowi, masyarakat menjadi tercerahkan oleh pelurusan itu, dan bisa membedakan mana berita yang benar, dan mana berita yang tidak benar atau berita bohong.
Menurut Jokowi, kalau ada berita-berita yang tidak benar jangan malah diangkat atau di viral-kan. “Itu yang perlu kita garap bersama-sama,” ujarnya.
Dia menyebutkan, wartawan sudah mendapatkan sebuah kebebasan. Tapi ia mengingatkan, yang namanya kebebasan itu juga ada tanggung jawabnya.
Perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia diadakan oleh UNESCO, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia dan Dewan Pers sebagai tuan rumah sejak 1 hingga 4 Mei 2017.
Acara tersebut dihadiri sekitar 1.500 jurnalis yang berasal dari media massa nasional maupun internasional. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS