JAKARTA – Presiden Joko Widodo menyebut Jawa Timur perlu perhatian khusus dalam penanganan virus Corona (Covid-19). Hal itu terkait peningkatan signifikan jumlah kasus baru Covid-19 di Jatim.
“Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 betul-betul saya minta Jawa Timur jadi perhatian,” kata Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) ‘Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19’ di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/5/2020).
Per Selasa 26 Mei 2020, total ada 3.939 warga Jatim terjangkit virus Corona. Jokowi minta langkah-langkah pencegahan dan pengendalian penularan virus di Jatim dipercepat.
Percepatan meliputi uji sampel hingga pelacakan orang yang terpapar. “Dibantu, diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama terkait kesiapan rumah sakit daruratnya,” ujar Jokowi.
Dia juga minta jajarannya memantau pergerakan penyebaran Covid-19 di luar Pulau Jawa. Terlebih wilayah dengan peningkatan jumlah pasien positif Corona, yakni Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Sumatra Selatan, NTB dan Papua.
Penambahan kasus positif virus Corona di Provinsi Jatim meningkat signifikan selama 18-25 Mei 2020. Lonjakan kasus mencapai 133 persen atau 1.517 penderita Covid-19.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan arahan terkait pelaksanaan protokol tatanan normal baru yang produktif dan aman Covid-19, sebagai berikut:
Pertama, Selasa (26/5/2020), sudah dimulai gelar pasukan, aparat dari TNI dan Polri yang telah diterjunkan ke lapangan, ke titik-titik keramaian di 4 provinsi serta 25 kabupaten dan kota.
Hal itu dilakukan dalam rangka persiapan pelaksanaan tatanan normal baru yang akan dilihat dari angka-angka dan fakta-fakta di lapangan, utamanya yang berkaitan dengan R0 dan Rt (ukuran mengenai infeksi virus).
“Dan apabila ini nanti efektif, kita akan gelar, kita perluas lagi, kita lebarkan lagi ke provinsi yang lain, ke kabupaten/kota yang lain,” ujar Jokowi yang memimpin Ratas dari Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta.
Kedua, dia minta protokol beradaptasi dengan tatanan normal baru ini yang sudah disiapkan oleh Kementerian Kesehatan ini disosialisasikan secara masif kepada masyarakat.
“Sehingga masyarakat tahu apa yang harus dikerjakan, baik mengenai jaga jarak, mengenai pakai masker, mengenai cuci tangan, mengenai dilarang berkerumun dalam jumlah yang banyak,” imbuh Jokowi.
Kalau sosialisasi ini betul-betul bisa dilakukan secara masif, dia yakin kurva R0 dan Rt betul-betul bisa diturunkan. “Dan ini sudah kita lihat di beberapa provinsi bisa kita kerjakan,” ungkap Presiden.
Ketiga, tatanan baru ini akan dicoba di beberapa provinsi, kabupaten, dan kota yang memiliki R0 yang sudah di bawah 1 dan juga pada sektor-sektor tertentu yang dilihat di lapangan bisa melakukan dan mengikuti tatanan normal baru yang ingin dikerjakan.
Keempat, dalam rangka persiapan menuju tatanan normal baru ini, Presiden juga minta tolong dicek tingkat kesiapan setiap daerah dalam mengendalikan virus ini.
“Untuk daerah-daerah yang masih tinggi, yang kurvanya masih naik, saya kemarin juga sudah perintahkan kepada Gugus Tugas, kepada Panglima TNI dan Kapolri untuk di Jawa Timur misalnya untuk kita tambah bantuan pasukan, aparat di sana agar bisa menekan kurvanya agar tidak naik lagi,” kata Jokowi.
Dia juga minta untuk memasifkan pengujian sampel, pelacakan yang agresif terhadap PDP maupun ODP dan melakukan isolasi yang ketat. “Ini kita lakukan pada provinsi-provinsi yang kurvanya masih naik,” pungkasnya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS