Rabu
27 November 2024 | 3 : 49

Jokowi Inginkan Kabinet Kerja, Bukan Bagi-bagi Kursi

Jokowi salami massa kampanye malang

Jokowi salami massa kampanye malangJAKARTA – Bakal calon presiden Joko Widodo ingin komposisi kabinetnya nanti bukan diisi personel hasil koalisi bagi-bagi kursi, melainkan orang yang kredibel di bidangnya. Jika terpilih menjadi presiden, Jokowi tidak ingin pemerintahannya tersandera koalisi partai politik.

“Kita ingin membangun kabinet kerja, bukan kabinet politik. Saya akan ngotot untuk bangun kabinet kerja,” tandas Jokowi di depan pimpinan redaksi, di Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2014).

Menurut Jokowi, beban masalah yang dipikul bangsa Indonesia berat. Dia tidak ingin para menteri kabinetnya nanti sibuk mengurus partai.

Sebelumnya, Jokowi pernah pula mengatakan, jika dia terpilih menjadi presiden di Indonesia, kabinet menteri akan lebih banyak diisi oleh orang profesional ketimbang dari partai politik seperti yang terjadi selama ini.

Dia menambahkan, percuma mengembangkan “koalisi gemuk” tetapi ujung-ujungnya membebani penguasa pemerintahan dengan bagi-bagi kursi. Kader PDI Perjuangan yang sekarang menjabat Gubernur DKI Jakarta itu pun mencontohkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh beberapa waktu lalu.

Dalam pertemuan dengan Paloh, dia sama sekali tak menyinggung soal jatah kursi maupun calon wakil presiden sebagai pendampingnya. “Saya ngomong apa adanya, ketemu Pak Surya Paloh kemarin ndak ada satu pun soal cawapres atau menteri. Saya cerita aja apa yang mau saya lakukan, salaman, sudah, selesai,” ujarnya.

“Kalau Nasdem satu saja cukup (untuk koalisi), ya sudah. Kita itu harus punya keberanian untuk melakukan itu. Kalau ndak, ya kita begini terus. Bagi-bagi kursi,” lanjut mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

Jokowi sadar strategi politik itu mengandung banyak risiko. Jika PDI Perjuangan hanya berkoalisi dengan Nasdem yang notabene totalnya 25 persen suara, kata Jokowi, ada kemungkinan koalisi ini akan menjadi musuh bersama bagi partai lain.

Meski demikian, Jokowi menyatakan tidak gentar. Dia berkaca dari peta koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra di Jakarta yang hanya 17 persen suara, program unggulannya tetap berjalan. “APBD jadi mundur, ya itu konsekuensi saja. Tapi nyatanya kan program-program tetap berjalan. Itu saja,” ujarnya. (pri/*)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Sebelum Nyoblos, Gus Hans Ziarah ke Makam Keluarga

JOMBANG – Gus Hans atau KH Zahrul Azhar Asumta, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 3 mencoblos di TPS ...
PEMILU

Armuji Optimis Menang Tebal dan Raih Suara Sebanyak-banyaknya

SURABAYA – Calon Wakil Walikota Surabaya Armuji bersama sang istri, Iswahyurini menggunakan hak pilihnya di TPS 17 ...
PEMILU

Usai Nyoblos, Mas Dhito: Siapapun Bupatinya Semoga Bisa Bawa Manfaat bagi Kabupaten Kediri

KEDIRI – Calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana telah menggunakan hak suaranya untuk Pilkada Kabupaten ...
KRONIK

Bersama Istri, Cabup Maryoto Gunakan Hak Pilih di TPS 01 Desa Sembon

TULUNGAGUNG – Calon Bupati Tulungagung nomor urut 03, Maryoto Birowo, menggunakan hak pilihnya di TPS 01 Desa ...
KRONIK

Diiringi Hadrah, Eri Cahyadi Gunakan Hak Pilih di TPS 04 Karah Surabaya

SURABAYA – Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, turut mencoblos Pilkada 2024 di TPS 4 Jl. Ketintang Permai Blok ...
KRONIK

Diiringi Doa Ibunda dan Warga, Ipuk Gunakan Hak Pilih di TPS Karangdoro

BANYUWANGI – Calon Bupati Banyuwangi nomor urut 01, Ipuk Fiestiandani, menggunakan hak pilihnya di TPS 002, Desa ...