Jumat
31 Oktober 2025 | 11 : 11

Jokowi di Sumenep: Perdamaian Tak Bisa Dipaksakan, tapi Harus Ditumbuhkan

pdip-jatim-jokowi-sumenep

SUMENEP – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, perempuan memiliki peran penting dalam menjaga perdamaian. Tidak hanya untuk lingkup yang kecil, namun juga untuk lingkup yang lebih besar.

“Mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten, dan provinsi,” kata Jokowi dalam sambutannya pada peringatan Hari Perdamaian Internasional yang digelar di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah, Sumenep, Minggu (8/10/2017).

Tema peringatan Hari Perdamaian Internasional kali ini, yakni “Perempuan Berdaya, Komunitas Damai”.

Mencintai perdamaian, jelas Jokowi, bukanlah hal yang harus dipaksakan dalam diri seseorang, namun harus ditumbuhkan. Menurutnya, hal itu dimulai dari pembentukan karakter dalam keluarga sehingga peranan seorang ibu menjadi sangat penting.

“Sekali lagi perdamaian itu tak bisa dipaksakan tapi harus ditumbuhkan. Karakter senang damai harus ditumbuhkembangkan dari lingkup keluarga. Perempuan yang mengisi, ibu-ibu,” ujarnya.

Jokowi juga mengingatkan, bahwa Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya.

“Negara kita ini negara besar, kita memiliki 516 kabupaten/kota, 34 provinsi, 714 suku, 1.100 bahasa daerah dan bermacam-macam agama kita punya serta budaya kita miliki. Ini perlu diingatkan agar semua menyadari negara ini sangat besar,” tuturnya.

Oleh karenanya, dia mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan dan perdamaian di tanah air, melalui Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basariah.

“Ini anugerah Allah, sudah menjadi hukum dari Allah. Sudah menjadi takdir Allah kepada negara kita Indonesia. Oleh sebab itu, marilah kita jaga bersama persaudaraan kita, kita jaga Ukhuwah Islamiyah kita, kita jaga Ukhuwah Wathoniyah kita, kita jaga Ukhuwah Basariah kita, dalam scope yang lebih besar,” ajaknya.

Turut mendampingi Jokowi, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pimpinan Pondok Pesantren Annuqayah KH Abdul A’la, Direktur Wahid Foundation Yenny Zannuba Wahid serta KH Abdul Muqsit Idris. (goek/*)

Artikel Terkini

HEADLINE

Selama Dua Hari Megawati Soekarnoputri Kunjungi Blitar, Ini Agendanya

BLITAR – Ketua Umum PDI Perjuangan sekaligus Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri selama dua hari mulai Jumat ...
KRONIK

Bupati Sugiri ke PWI Ponorogo, Kritik Itu Jamu yang Harus Diminum Biar Keren

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada para jurnalis yang ...
SEMENTARA ITU...

6 Siswa SD Diduga Keracunan Susu Kemasan, Eri Minta Dinkes Lakukan Pemeriksaan

SURABAYA – Usai mengonsumsi salah satu produk susu kemasan, enam siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margorejo 1 Kota ...
KRONIK

Peduli Gen Z Tulungagung, Dio Inisiasi Perda Kesehatan Mental dan Fasilitas Layanan Gratis

TULUNGAGUNG – Anggota Komisi C DPRD Kabupaten Tulungagung, Dio Jordy Alvian, menginisiasi peraturan daerah (perda) ...
EKSEKUTIF

Wali Kota Eri Mediasi Langsung Sengketa Lahan yang Ditembok di Asem Jajar

SURABAYA – Konflik sengketa jalan yang ditembok yang terjadi melibatkan warga Jalan Asem Jajar III, Kelurahan ...
LEGISLATIF

Edi Cahyo Minta Dinsos Jember Waspadai Eksploitasi Pengemis Anak Sebelah Pendopo

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jember Edi Cahyo Purnomo minta Dinas Sosial dan Satuan Polisi Pamong ...