JAKARTA – PDI Perjuangan masih menjadi partai politik paling banyak dipilih masyarakat apabila pemilu legislatif (pileg) digelar sekarang. Perolehan suara partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri ini tiga kali lipat lebih besar ketimbang Partai Gerindra.
Dari survei Litbang Kompas pada 26 September-8 Oktober 2017 terkait pilihan responden apabila pileg 2019 dilakukan sekarang, hasilnya PDI Perjuangan mendapat 30,3 persen suara responden.
Perolehan suara PDIP ini naik dibanding survei Litbang Kompas April 2017 di angka 29 persen. Di bawah perolehan suara PDI-P, ada partai Gerindra yang mendapat 10,8 persen suara responden.
Sementara Partai Golkar di urutan ketiga dan dipilih 7,8 persen responden. Selanjutnya, secara berturut-turut yakni, Partai Demokrat (5,3 persen), PKB (3,8 persen), PKS (3,3 persen), Nasdem (3 persen), PAN (2,2 persen), PPP (1,8 persen).
Kemudian Partai Perindo (1,4 persen), Partai Hanura (0,9 persen), Partai Bulan Bintang (0,3 persen), Partai Solidaritas Indonesia (0,1 persen) dan Partai Idaman (0,1 persen).
“Jika dibandingkan dengan hasil pemilu legislatif 2017 lalu, hanya PDIP yang suaranya meningkat signifikan. Sementara parpol lainnya menurun,” demikian penjelasan Tim Litbang Kompas.
Dalam survei ini, angka responden yang tidak menjawab alias golput masih cukup tinggi, yakni 29,1 persen.
Sementara itu, soal pilihan masyarakat terhadap calon presiden 2019 masih mengerucut kepada dua nama, yakni Joko Widodo sebagai petahana dan Prabowo Subianto.
Meski begitu, sesuai hasil survei Litbang Kompas, kecenderungan terakhir menunjukkan elektabilitas Jokowi meningkat, sementara Prabowo menurun.
Hasil survei, 46,3 persen responden memilih Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. Sementara responden yang memilih Prabowo 18,2 persen.
Responden yang memilih Jokowi naik apabila dibandingkan dengan survei terakhir Litbang Kompas April 2017 lalu. Jokowi saat itu hanya dipilih 41,6 responden. Naiknya elektabilitas Jokowi sejalan dengan kepuasan responden terhadap pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Pada April 2017, hanya 63,1 persen responden yang menyatakan puas dengan kinerja pemerintah. Namun, kini angkanya naik menjadi 70,8 persen.
Di sisi lain, elektabilitas Prabowo mengalami penurunan. Pada April 2017, Mantan Danjen Kopassus itu masih dipilih 22,1 persen responden. Namun kini elektabilitasnya turun menjadi 18,2 persen.
Terlepas dari persaingan Jokowi dan Prabowo, calon lainnya tidak ada yang mendapatkan suara signifikan. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS