SURABAYA – Menjelang ulang tahun Persebaya ke-94 Tahun pada 18 Juni 2021, Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji menyempatkan diri berziarah ke salah satu makam pendiri klub kebanggaan arek Surabaya itu, M. Pamoedji di Karang Tembok, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Pada kesempatan itu ia berdoa secara Khusyu’ dan khidmat.
“Saya Berdoa agar para Pendiri Klub Persebaya yang telah berpulang mendahului kita dapat diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan kedepannya Persebaya bisa semakin Berjaya mengharumkan nama kota Pahlawan yang kita cintai ini,” ujar Cak Ji -sapaan akrab Armuji.
Mantan Ketua DPRD Kota Surabaya itu mengungkapkan, Persebaya merupakan bagian tak terpisahkan dari “Memori” warga kota Surabaya. Karena itu, dirinya memiliki satu niatan bagaimana Persebaya berjaya kembali.
“Aku ndak mikir aneh-aneh sing penting Persebaya dadi gede, ayo bareng nyambut gawe. Gotong-royong, ” jelasnya.
Kader PDI Perjuangan itu juga mengingatkan, Persebaya telah menjadi simbol sportivitas, persamaan, kesetaraan, dan gotong-royong arek-arek Suroboyo.
Persebaya didirikan pada 18 Juni 1927. Jauh hari sebelum kemerdekaan Indonesia, bahkan setahun sebelum lahirnya Sumpah Pemuda pada 1928. Awalnya, Persebaya bernama Soerabhaiasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Ketika awal berdiri, mayoritas pemainnya diisi warga Belanda yang tinggal di Surabaya.
Meski sempat menggunakan bahasa Belanda sebagai nama klub, ternyata pendiri klub adalah asli pribumi, yakni M. Pamoedji dan Paijo. M. Pamoedji makamnya berada di Karang Tembok, Kecamatan Simokerto, Surabaya. Pada batu nisan tertulis meninggal pada 20 Oktober 1951, dan lahir pada 28 Februari 1905. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS