JAKARTA – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, dalam menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017, saat ini seluruh pengurus baik di Jakarta hingga tingkat pusat, lebih bersikap menyiapkan infrastruktur partai.
Kata Hasto, tugas jajaran struktural bukan sekadar menonton setiap bakal calon gubernur Jakarta. Pihaknya concern menyiapkan konsolidasi di seluruh jajaran partai.
“Kami menyiapkan seluruh infrastruktur partai, bukan calon. Ketika Ibu Megawati mengambil keputusan siapa yang dicalonkan, maka kami sudah langsung siap menjalankannya,” kata Hasto Kristiyanto, Minggu (5/6/2016).
Dia menegaskan, bagi PDI Perjuangan, kemenangan dalam pilkada adalah salah satu target. Namun, kemenangan itu bukanlah tujuan terutama dan satu-satunya.
Sebab, terangnya, ada tujuan lain dari proses politik yakni mengorganisasi rakyat, melakukan pendidikan politik, hingga menyiapkan calon pemimpin yang mampu mengagregasi kepentingan rakyat.
“Karena itulah, prinsipnya sejak awal kami tegaskan, partai punya mekanisme. Sejauh ini telah menempuh proses penjaringan dari tingkat terbawah. Sudah ada belasan yang mendaftar sebagai bakal calon. Nah itulah mekanisme di internal partai kami,” ujarnya.
Dari situ, dilakukan pemetaan politik untuk mengetahui kondisi di lapangan demi meminimalkan kesenjangan antara sosok yang diharapkan warga DKI Jakarta sebagai pemimpinya, dengan desain yang disiapkan partai.
“Atas hal itu, ketika Ahok menempuh pilihan maju pemilihan lewat jalur perorangan, kami menghormatinya. Konstitusi jelas membolehkan seorang calon maju lewat parpol atau lewat jalur perseorangan. Tak masalah bagi kami, karena memang berpartai itu demi mengorganisasi rakyat, pendidikan politik, serta menyiapkan calon pemimpin untuk mengagregasi kepentingan rakyat,” jelas dia.
Ketika Ahok tetap bersikukuh memilih maju lewat jalur perseorangan, menurut Hasto, maka tentu akan ada benturan dari sisi aturan di UU. Karena UU hanya membolehkan seorang calon maju di pilkada lewat jalur perseorangan atau lewat jalur parpol. Tidak ada mekanisme seorang bakal calon maju lewat jalur campuran.
Selain itu, kata Hasto, posisi Ahok yang bersikeras untuk maju dari jalur perseorangan tentu akan berbenturan dengan internal PDIP yang sudah membangun sistem perekrutan calonnya.
Dia juga mengingatkan, bahwa di internal PDIP, masih ada semacam perdebatan yang muncul akibat pernyataan Ahok yang menekankan bahwa maju di pilkada melalui parpol akan membuat biaya lebih mahal. “Padahal di partai kami, kami itu biasa bergotong royong mendukung calon,” imbuhnya.
Apabila Ahok akhirnya bersedia melamar ke PDIP, Hasto mengatakan bahwa jalur yang bisa dipakai adalah pendaftaran di DPP PDIP. Tentu ada syarat bahwa Ahok harus menyatukan diri dengan platform perjuangan partai. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS