SEPERTI makan nasi lengkap dengan lauk pauknya. Begitulah jika berpetualang di Pulau Bangka. Kita tidak sekadar terpuaskan dengan keindahan pantainya. Lebih dari itu akan tercerahkan dengan situs-situs bersejarah yang menjadi ‘saksi’ bagaimana para tokoh bangsa mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Di Pulau Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, setidaknya sepanjang Kota Pangkal Pinang, Kabupaten Bangka, dan Kabupaten Bangka Barat, di sinilah dwi petualangan sejarah bangsa dan pesona alam bisa didapatkan sekaligus.
Berikut lima tempat bersejarah dan lima destinasi wisata yang layak dikunjungi sebagai paket petualangan ideologi dan keindahan alam.
- Pesanggrahan Menumbing
Tempat diasingkannya Presiden dan Wakil Presiden Pertama RI, Soekarno-Mohammad Hatta dan sejumlah tokoh nasional oleh Belanda pada di masa agresi militer Belanda ke-II tahun 1948-1949.
Pesanggrahan ini terletak di Bukit Menumbing Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat. Tepatnya sekitar 30 kilometer dari pusat kota Muntok. Dari ketinggian tempat ini juga dapat disaksikan ceruk-ceruk bumi bekas tambang, garis pantai, dan lalu lalang kapal di lautan jauh.
- Wisma Ranggam
Wisma Ranggam atau disebut juga Pesanggrahan Muntok. Rumah berarsitektur Eropa dengan sejumlah kamar di dalamnya ini dibangun Belanda tahun 1862. Tempat ini juga menjadi tempat pengasingan kedua bagi Bung Karno di Pulau Bangka. Bersama Bung Karno adalah Menteri Luar Negeri Agus Salim, Wakil Perdana Menteri M Roem, Menteri Pengajaran Ali Sastroamidjojo, dan beberapa tokoh lainnya. Wisma berlokasi di Jl Panglima Sudirman Kota Muntok, Kabupaten Bangka Barat.
- Museum Timah Indonesia
Museum ini dulunya merupakan kantor pusat dari perusahaan timah milik Pemerintah Belanda, yakni Banka Tin Winning Bedjriff atau Hoofdbureau Bankatinwinning. Tempat ini dibangun tahun 1915. Kini, bangunan yang telah direnovasi namun masih sesuai dengan bentuk aslinya itu terdiri dari 2 lantai menyajikan sejumlah ruang pameran atau galeri.
Ada galeri sejarah pengasingan Bung Karno di Pulau Bangka, galeri lintas sejarah dan sosial budaya Muntok, galeri geologi dan eksplorasi, galeri pengetahuan penambangan darat dan laut, serta galeri pengetahuan peleburan timah.
- Masjid Jami’ dan Klenteng Kong Fuk Miau
Mengunjungi tempat-tempat bersejarah, tak elok kiranya kalau tak singgah ke Kampung Tanjung, Muntok, Bangka Barat. Di kampung ini kita akan disajikan indahnya keberagaman beragama. Dua tempat ibadah yang berbeda namun dalam satu pelataran yang sama itu telah berdiri berdampingan se-abad lebih lamanya. Rukun pula para pemeluk agamanya.
- Mercusuar Tanjung Kelian
Menara pantau tingginya 56 meter dengan jumlah anak tangga sebanyak 189. Mercusuar ini dibangun Belanda tahun 1862. Dari atas menara kita bisa melihat Kota Muntok dan lalu lalang kapal dan luas lautan. Menara terletak di Pelabuhan Tanjung Kelian, Kecamatan Tanjung. Berjarak sekitar 9 kilometer dari Muntok.
Baca: Jejak Perjuangan Bung Karno di Pengasingan (1)
Puas menapak tilas jejak tokoh bangsa, bisa dilanjutkan dengan menyegarkan pikiran dengan menikmati keindahan pantai. Kita bisa menyusur pantai-pantai mulai dari Kabupaten Bangka hingga Kota Pangkal Pinang. Ada setidaknya lima pantai yang direkomendasikan untuk dikunjungi.
Pantai-pantai tersebut, lima di antaranya adalah Pantai Siangau, berada di Desa Siangau Kecamatan Parittiga Kabupaten Bangka Barat. Berikutnya Pantai Tanjung Pesona, Pantai Parai Tenggiri, dan Pantai Tikus. Ketiga pantai ini berada di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.
Masyarakat setempat menyebut Kabupaten Bangka dengan Bangka Induk. Di Pantai Tikus, kita juga bisa menyaksikan megahnya Puri Tri Agung. Berada di tempat ini, serasa berada di Tiongkok. Terakhir adalah Pantai Pasir Padi yang masuk di wilayah Kota Pangkal Pinang.
Bagaimana menuju tempat-tempat tersebut?
Redaksi menyarankan pembaca memilih rumah pengasingan Pesanggrahan Menumbing sebagai tujuan utama. Ini untuk efektifitas waktu karena letaknya yang terjauh yakni di atas bukit, Kabupaten Bangka Barat. Setelah itu bisa dilanjutkan ke tempat-tempat berikutnya. Pendek kata, paket wisata ideologi dan alam Pulau Bangka adalah, jalur keberangkatan sebagai petualangan sejarah dan jalur kepulangan adalah petualangan alam.
Kota tujuan utama kita adalah Muntok, kota utama di Bangka Barat. Menuju ke Bangka Barat, Muntok, para trip khususnya dari Jawa Timur disarankan menggunakan jalur udara dari Surabaya-Jakarta-Pangkal Pinang. Sengaja dipilih jalur udara agar perjalanan darat selama di lokasi bisa full energy. Di Pangkal Pinang, kita bisa menyewa mobil. Harga sewa relatif terjangkau dan tidak jauh beda dengan pagu di daerah Surabaya dan sekitar.
Rute dari Pangkal Pinang menuju Muntok, ibu kota Bangka Barat, ada dua pilihan. Jalur selatan yakni Pangkal Pinang-Mendo barat-Bakam-Muntok (Bangka Barat) dengan jarak tempuh 136 km atau setara waktu tempuh 2,5 jam. Sementara jalur utara adalah Pangkal Pinang-Merawak-Bakam-Muntok (Bangka Barat) dengan waktu lebih lama, yakni 3 jam.
Begitu sampai di Muntok, para trip bisa menuju Bukit Menumbing, tempat pengasingan Bung Karno. Setelah dari sana, bisa melanjutkan perjalanan ke tempat-tempat seperti sudah dijelaskan di atas. Selamat berwisata. Nge-trip sejarah bangsa dan menjelajah pantai di Pulau Bangka. (hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS