MALANG – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur Dr. Ir. Daniel Rohi., M.Eng. Sc., IPM. menilai, kebijakan Menteri Perdagangan dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengenai rencana impor beras sebanyak 1 juta ton sangat merugikan petani.
“Untuk Jawa Timur dengan kondisi surplus pangan menurut saya jangan sampai impor beras. Karena kebijakan impor beras itu akan semakin membuat petani tertekan,” kata Daniel Rohi, Rabu (24/3/2021).
Anggota Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan untuk wilayah Jawa Timur sampai dengan Juni 2021 masih memiliki stok beras yang mencukupi bahkan surplus.
“Potensi produksi beras Jawa Timur sampai dengan semester 1 adalah 4.065.773 ton beras, dengan asumsi konsumsi sebesar 2.133.143 ton (Januari – Juni 2021). Sehingga di Jawa Timur masih terdapat surplus beras sebesar 1.932.630 ton pada semester I,” jelasnya
Legislator yang juga Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jatim juga mengingatkan pemerintah untuk mendahulukan stok beras lokal.
“Impor jangan sampai di masa panen. Ketika masa panen itukan harganya bisa anjlok lagi ketika suplainya banyak dari petani, kemasukan impor ya hancur harganya,” ujar Daniel.
“Petani sudah tertekan gara-gara pupuk bersubsidi yang selalu bermasalah tiap tahun, juga dihantam pandemi. Apalagi jika kelak kemasukan beras impor juga semakin menekan psikis mereka,” lanjutnya
Dia minta pemerintah meninjau ulang kebijakan impor beras. Ia juga meminta pemerintah menyiapkan neraca beras nasional sehingga ketahanan pangan seperti yang dicita-citakan Presiden Joko Widodo dapat terwujud. (ace)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS