JAKARTA — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani mengimbau masyarakat agar tidak mudah mempercayai kabar yang belum dapat dipastikan kebenarannya, jika terjadi teror semacam ledakan di Sarinah. Puan minta warga tetap waspada dan tidak lengah.
“Jangan dengar isu atau gosip yang tidak jelas,” kata Puan Maharani, usai menjenguk para korban teror bom Sarinah, yang dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Kamis sore.
Menurut Puan, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar masyarakat tidak takut. “Sebagai bangsa, kita jangan takut, hadapi sebagai bangsa. Tetapi, tetap waspada dan jangan lengah,” tambah dia.
Pasca-ledakan bom di Sarinah, muncul banyak informasi yang menyebutkan kejadian yang sama juga terjadi di beberapa tempat lainnya di Jakarta. Seperti di Palmerah, Cikini, hingga Jalan Budi Kemuliaan.
Namun, polisi memastikan bahwa kabar teror di sejumlah lokasi lain tersebut tidak benar.
Sementara itu, saat mengunjungi korban bom Sarinah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, akan mengupayakan korban insiden penyerangan dan bom di kawasan Sarinah mendapat pembiayaan penuh dari negara.
Pembiayaan ini berlaku bagi korban, baik yang berasal dari unsur polisi maupun sipil. “Kami minta agar para korban dibiayai penuh,” kata Tjahjo.
Korban yang menjalani perawatan di RSCM yang terkait peristiwa itu ada empat orang. Mereka terdiri atas seorang polisi dan tiga warga sipil.
Diberitakan, aksi peledakan bom dan penembakan terjadi di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Polisi menduga pelaku teror peristiwa ledakan dan baku tembak itu memiliki kerterikatan dengan kelompok bersenjata ISIS.
“Dugaan kuat kami, ini dari kelompok ISIS. Pelaku kemungkinan WNI semua,” kata Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan.
Sejauh ini, polisi mencatat 26 orang menjadi korban, terdiri atas korban meninggal dan luka-luka. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS