NGANJUK – Persoalan keluarga, perempuan, dan anak, mendapat perhatian khusus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nganjuk, Dra Hj Ita Taufiqurrahman Ak MSi. Selama dua hari akhir pekan lalu, istri Ketua DPC PDI Perjuangan Nganjuk ini menghabiskan waktunya mengurusi program keluarga berencana (KB), dan pendidikan anak usia dini.
Untuk menjaring banyak peserta KB dari pasangan usia subur (PUS), pada Sabtu (24/10/2015), Ita menemui ratusan kader penyuluh KB di Balai Kelurahan Begadung. Selain memberi arahan, dia sekaligus menguji kemampuan mereka dalam memberikan penyuluhan KB.
Para penyuluh diminta mempraktikkan cara mensosialisasikan program KB kepada masyarakat. Ita juga memberikan beberapa pertanyaan tentang pengetahuan KB, khususnya tentang metode operasi pria (MOP) dan metode operasi wanita (MOW).
“Pengetahuan para kader sungguh luar biasa. Tapi mereka juga harus terus belajar meningkatkan kemampuannya agar bisa mengajak dan semakin banyak masyarakat untuk ikut KB,” katanya.
Aktivitas istri Bupati yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Nganjuk, Taufiqurrahman ini sebagai upaya ikut menyukseskan program Pemerintah Kabupaten Nganjuk yang mengajak pasangan usia subur mengikuti program KB jangka panjang.
Sementara itu, Ita Taufiqurrahman juga menyatakan, kekerasan terhadap anak-anak yang belakangan ini marak terjadi di sejumlah tempat di Indonesia, menimbulkan kekhawatiran sendiri terhadap tumbuh kembang anak.
“Padahal perkembangan anak, terutama mereka yang masih berusia dini sangat menentukan karakternya di masa depan,” kata Ita, di sela acara sosialisasi bertema “Peran Bunda PAUD dalam Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak”.
Acara yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Kabupaten Nganjuk itu digelar di Ruang Rapat Anjuk Ladang, Sabtu dan Minggu 24-25 Oktober 2015. Ita Taufiq sebagai Bunda PAUD Kabupaten Nganjuk yang membuka acara itu juga mengajak seluruh Bunda PAUD untuk berkreasi serta berinovasi dalam memberikan pendidikan kepada anak-anak.
Dia minta para Bunda PAUD untuk selalu tanggap situasi dan ikut berperan aktif dalam penanggulangan masalah yang mungkin terjadi pada anak-anak usia dini. Termasuk perilaku kekerasan terhadap anak. “Mereka harus disayang dan dilindungi,” tuturnya. (endy)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS