JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan, pemerintah perlu mendengar masukan-masukan dari para pemangku kepentingan seperti para pendidik, orangtua dan organisasi pendidikan sebelum membuka kembali sekolah sebagai bagian dari penerapan kebijakan new normal.
“Penyelenggaraan pendidikan di tengah Pandemi Covid-19 perlu dikelola dengan baik agar tidak berdampak pada kesehatan anak-anak kita, para generasi muda kita,” tegas Puan, kemarin.
Hal itu dia sampaikan saat jadi pembicara kunci acara Halal Bil Halal, Peringatan Hari Lahir Pancasila sekaligus Webinar PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Webinar itu diselenggarakan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi).
Webinar bertema “Menjadi Bijak di Era Pandemi dan Persiapan Menyongsong New Normal” secara daring ini diikuti ratusan peserta terdiri dari para guru PAUD, Kepala Daerah, dan wakil dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kami ingin Bunda Puan menyapa dan menguatkan para guru PAUD di tengah situasi pandemi ini,” ungkap Ketua Himpaudi, Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, Msi.
Puan menegaskan, protokol pelaksanaan new normal di sekolah harus dilaksanakan secara ketat. Menurutnya, protokol kesehatan new normal untuk sekolah sangat berbeda dengan protokol untuk mal, perkantoran dan tempat publik lain.
“Apalagi untuk sekolah-sekolah PAUD di mana anak-anaknya masih kecil, naluri untuk bermain bersama teman-temannya sangat besar,” ujarnya.
Karena itu, Puan menekankan agar pelaksanaan new normal terutama untuk sekolah harus dilakukan secara hati-hati. Pemerintah juga perlu merespon aspirasi-aspirasi yang berkembang terkait penerapan new normal.
“Misalnya dalam hal penerapan new normal di sekolah, di mana unsur-unsur masyarakat meminta agar kegiatan sekolah dimulai ketika keadaan benar-benar sudah terkendali,” jelas Puan.
Kepada para guru PAUD, Puan yang disapa Bunda PAUD oleh para Pegiat Pendidikan Usia Dini ini berpesan agar benar-benar memperhatikan proses pembentukan karakter anak sejak usia dini.
”Para pendidik dan tenaga kependidikan PAUD berperan sangat penting dalam proses pendidikan Indonesia khususnya dalam pembangunan karakter bangsa,” pesannya.
Dia menyatakan pada usia dini, pembentukan karakter bangsa sangat ditentukan. ”Budaya santun, toleran, disiplin, etos kerja, gotong royong, dan lain sebagainya, mulai ditanamkan dalam hati nurani anak-anak kita,” tegasnya.
Menurut Puan, Pendidikan Usia Dini sebagai bagian dari Pendidikan Nasional pada dasarnya adalah Pembentukan Karakter Bangsa berlandaskan pada Pancasila.
DPR-RI, tambahnya, ikut mengawal anggaran Pendidikan Nasional melalui fungsi anggaran yang dilaksanakan dengan memastikan bahwa alokasi anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 persen dari APBN sesuai amanat Undang-Undang Dasar 1945.
“Termasuk juga di dalam APBN 2020, DPR dan Pemerintah telah mengalokasikan anggaran untuk Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD sebesar 4 triliun 14 milyar 724 juta rupiah (Rp4.014.724.000.000),” papar Puan yang berharap BOP PAUD tersebut dapat ikut meningkatkan proses dan mutu pendidikan pada usia dini. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS