BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memaparkan kunci penting kesuksesan transformasi terletak pada upaya inovasi dan kolaborasi banyak pihak guna meningkatkan pelayanan serta percepatan pembangunan daerah.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ipuk dalam Seminar Nasional bertajuk “Strategi Pengembangan SDM dalam Mencapai Pemerintahan Berkelas Dunia” yang digelar oleh Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, di Kabupaten Banyuwangi.
“Masyarakat harus diberi kesempatan seluas mungkin mendapatkan akses pelayanan. Maka pemerintah daerah harus selalu berinovasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak untuk memudahkan pelayanan, serta mempercepat pembangunan daerah,” ujar Bupati Ipuk, Kamis (26/1/2023).
“Inilah yang kami lakukan di Banyuwangi sehingga bisa bertransformasi seperti sekarang,” imbuhnya.
Politisi PDI Perjuangan juga menyampaikan, setiap inovasi hendaknya lahir dari kebutuhan masyarakat. Bukan seberapa banyak, namun seberapa besar inovasi tersebut berdampak kepada masyarakat.
Selain itu, tambah Bupati Ipuk, kolaborasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan juga dibutuhkan, termasuk yang melibatkan masyarakat.
Bupati Ipuk menegaskan, Banyuwangi bisa seperti sekarang, kata dia, karena kinerja super tim, dan semua OPD saling bersinergi dalam pelaksanaan program daerah.
“Seperti dalam penanganan stunting, bukan hanya dinas kesehatan dan dinas sosial yang bergerak, melainkan juga dinas-dinas yang lain. Misalnya, dinas PU juga kami libatkan, mengingat stunting juga disebabkan oleh faktor lingkungan,” ujar dia.
Bupati Ipuk memaparkan beberapa program yang digulirkan Banyuwangi. di antaranya, program Smart Kampung yang mendorong transformasi digital hingga ke level desa. Dengan teknologi informasi, pelayanan publik menjadi lebih mudah dan cepat.
“Mumpung di Banyuwangi, kami mengundang bapak/ibu sekalian untuk mengunjungi Mall Pelayanan Publik ataupun Pasar Pelayanan Publik yang kami kembangkan,” jelas Bupati Ipuk.
Sementara itu, Kepala Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Dr. Ferry Prasetya, mengatakan, seminar nasional yang diikuti para akademisi dan praktisi sejumlah instansi pemerintah tersebut sengaja ditempatkan di Banyuwangi karena dinilai bisa menjadi praktik baik pembangunan daerah.
“Keberhasilan Banyuwangi dalam membangun daerah ini diharapkan bisa menjadi best practice bagi para peserta untuk mewujudkan pemerintahan yang berkelas dunia di daerah masing-masing,” ujarnya.
Ferry menyebutkan transformasi yang dilakukan oleh Banyuwangi dalam melakukan penataan manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelayanan publik adalah contoh yang patut ditiru.
“Tidak semua daerah bisa sukses melakukan transformasi, Banyuwangi adalah salah satunya,” jelasnya.
Seminar yang diikuti seratus peserta dari berbagai kabupaten/ kota itu diisi oleh sejumlah pemangku kepentingan. Di antaranya, Staf Khusus Menteri Keuangan RI Prof. Chandra Fajri, Perencana Madya Pusbindiklatren Kementerian Bappenas RI Prahesti Pandanwangi, Kepala Pusdiklat BPS RI Dr. Eni Lestariningsih, Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jatim Bandoe Widiarto. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS