BANYUWANGI – Sekolah-sekolah di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, memamerkan berbagai hasil karya pelajar dalam sebuah Festival Merdeka Belajar, mulai metode pembelajaran lewat game bola, alat penyemprot hand sanitizer dan lainnya.
Festival Merdeka Belajar yang digelar secara hybrid di Pendopo Kabupaten Banyuwangi tersebut merupakan puncak dari serangkaian pendampingan dan pemantauan terhadap program Merdeka Belajar Kemendikbud Ristek pada sekolah-sekolah di Banyuwangi.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan, program Merdeka Belajar sangat strategis dalam peningkatakn kualitas pendidikan. Menurutnya, dengan program tersebut siswa dapat berkembang sesuai dengan bakat masing-masing dan menghasilkan karya nyata sesuai passion-nya.
“Program Merdeka Belajar ini sangat strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bagaimana pendidikan kita semakin inklusif dan tidak sekadar terkungkung pada formalitas birokratis,” ujar Bupati Ipuk, Selasa (17/5/2022).
Dalam kesempatan itu, Bupati Ipuk juga mengingatkan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk terus memanfaatkan dan meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi digital.
“Zaman kita dan zaman anak didik kita sudah jauh berbeda. Para pendidik harus meningkatkan diri. Kenalkan teknologi yang ada di depan kita, seperti apa itu metaverse, NFT, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Dan yang tak kalah penting, tambah politisi PDI Perjuangan itu, memacu kreativitas siswa, dan dengan sistem Merdeka Belajar ini sangat memungkinkan siswa membuat inovasi teknologi.
Salah satunya, seperti metode pembelajaran melalui game bola yang diciptakan Al Ghazali, siswa kelas 5 SDN 1 Lateng. Al Ghazali yang bercita-cita menjadi seorang programmer itu membuat sebuah game permainan bola pantul berlatar pegunungan.
Ada juga pedal stan hand sanitizer karya Nicholas Nizam Zahir dan Fitsal Asfa dari SDN 1 Pakis. Dua siswa tersebut berhasil membuat alat penyemprot hand sanitizer dari paralon yang dilengkapi dengan pedal sebagai pemantiknya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, menjelaskan bahwa Festival Merdeka Belajar ini bertujuan mendorong percepatan pelaksanaan program Merdeka Belajar yang telah diluncurkan Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.
Pada pelaksanaan kali ini, program Merdeka Belajar ini sudah menyentuh 100 lebih lembaga pendidikan, baik formal maupun nonformal, mulai jenjang PAUD hingga PKBM.
“Lembaga pendidikan ini sudah membuat berbagai inovasi yang selaras dengan konsep Merdeka Belajar. Ada yang melakukan pembelajaran secara hybrid, ada perpustakaan digital, pembelajaran menggunakan game, dan masih banyak lainnya. Dengan ditampilkan dalam festival ini, kami berharap bisa menginspirasi sekolah-sekolah yang lain untuk segera mengimplementasikan Merdeka Belajar,” paparnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS