SURABAYA – Presiden terpilih Joko Widodo tengah mencari sosok berkarakter untuk mengisi jabatan menteri dalam kabinetnya. Apa saja karakternya? Berikut penjelasan Jokowi seperti disampaikan dalam acara Muktamar PKB di Empire Palace, Surabaya (31/8/2014) malam.
Menteri berkarakter diharapkan bisa menjalankan program-program Pemerintahan Jokowi-JK mendatang. Di saat yang sama, menteri mendatang dihadapkan pada mentalitas birokrasi yang belum tuntas dari mental “asal bapak senang”. Tak kalah penting, keberadaan mafia yang turut memainkan kebijakan pemerintah.
Baca: Jokowi Paparkan Program Mewujudkan Tri Sakti di Muktamar PKB
Pertama, “Menteri harus paham betul persoalan-persoalan di lapangan,” kata Jokowi. Artinya, lanjut dia, Jokowi menekankan jika para menteri harus lebih banyak berada di lapangan ketimbang di kantor.
“Semakin sering di luar kantor, semakin tahu persoalan sesungguhnya yang dialami rakyat. Tidak sekadar berteori dan tanda tangan dari dalam kantor,” jelasnya.
Kedua, manajemen yang kuat. Kata Jokowi, hal ini terkait dengan pengorganisasian birokrasi. Ketiga, “Berani mengambil keputusan,” tandas Jokowi.
Baca juga: Jokowi Fokus Pertanian
Keberanian yang harus dimiliki seorang menteri, jelas Jokowi, terkait dengan permainan dari mafia yang mengintervensi kebijakan. Dia menyontohkan bagaimana campur tangan mafia terjadi di sektor pengembangan energi. Dimana negeri yang kaya akan minyak, gas, atau batubara, faktanya terjadi antrean dimana-mana. Selain itu, minyak tidak diolah di dalam negeri.
“Itu karena ulah mafia minyak. Tugas pertama dari menteri, ya ngilangi (menghilangkan) yang seperti itu. (Jangan) dijadikan menteri malah ikut arus mafia, lha terus gimana. Ini saya nyari yang berkarakter, berani ambil keputusan,” tegas Jokowi. (her)
Foto-foto Jokowi di Muktamar PKB, klik Di Sini
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS