Selasa
26 November 2024 | 7 : 27

Ini, Alasan Bupati Maryoto Tutup Tempat Wisata Saat Nataru

pdip-jatim-211214-pantai-gemah

TULUNGAGUNG – Bupati Tulungagung Maryoto Birowo memastikan akan menutup tempat wisata saat Tatal dan Tahun Baru (nataru). Tujuannya, mencegah Kabupaten Tulungagung dari lonjakan kasus Covid-19.

“Tempat wisata dan tempat hiburan saat nataru semuanya ditutup,” tegas Maryoto, di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Selasa (14/12/2021).

Pihaknya khawatir pembukaan tempat wisata akan memicu kerumunan wisatawan. Terlebih wisatawan lokal asal Kabupaten Tulungagung.

“Kami khawatir kalau terjadi kerumunan saat nataru akan memicu klaster baru Covid-19,” terangnya.

Kader PDI Perjuangan ini mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga kondisi Kabupaten Tulungagung yang saat ini sudah dapat mengendalikan penyebaran Covid-19.

Terlebih Kabupaten Tulungagung sebentar lagi diyakini pula akan turun level dalam penerapan PPKM. Dari yang saat ini level 2 menjadi level 1.

“Karena itu, pemicu berkumpulnya masyarakat harus dibatasi. Kalau tidak ada pembatasan bisa-bisa akan terjadi lagi puncak penyebaran Covid-19 seperti pengalaman lalu,” papar Maryoto.

Dia lantas mencontohkan Pantai Gemah yang saat ini menjadi tempat wisata paling diminati di Kabupaten Tulungagung. Saat buka dan beroperasional, setiap akhir pekan tempat wisata yang berada di Kecamatan Besuki itu selalu ramai dikunjungi wisatawan.

“Di Pantai Gemah pengunjungnya bisa mencapai antara 30 ribu sampai 35 ribu. Tentu ini akan menjadi tempat berkerumunnya warga kalau tidak ditutup,” sebutnya.

Menurut Maryoto, penutupan tempat wisata atau tempat hiburan sesuai dengan imbauan dari menteri dalam negeri (mendagri). “Kami pun yakin nanti jelang nataru akan ada lagi aturan terkait pembatasan dari pemerintah pusat,” ujar dia.

Orang nomor satu di Kabupaten Tulungagung ini menambahkan, ruang publik saat nataru pun tak luput dari penutupan. Di antaranya Alun-alun Kota Tulungagung dan GOR Lembu Peteng.

“Semuanya kami imbau untuk tutup. Hanya penjual makanan atau kuliner yang bisa buka. Itu pun tanpa harus ada hiburan dan pengunjungnya dibatasi sampai 75 persen,” pungkasnya. (atu/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...