KABUPATEN PROBOLINGGO – Siapa yang tak kenal jalur Pantura Dusun Parsean, Desa Tamansari, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Di lokasi inilah dikenal dengan geliat ekonominya di bidang kuliner, yakni Ikan Asap Probolinggo.
Masyarakat atau wisatawan yang melintasi Probolinggo terutama menuju dan kembali dari Bali atau Banyuwangi, sudah biasa menyempatkan waktu singgah di tempat kuliner ikan asap ini.
Rasanya yang khas, membuat pengendara yang melintas sulit rasanya untuk tidak berhenti. Kepulan asap dan aromanya membuat perut keroncongan.
Bahkan, ikan asap yang merupakan ikan laut seperti kakap, dorang, bawal, tongkol hingga kerapu ini menyita perhatian Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Orang nomer 1 di Jatim ini, beberapa kali menikmati ikan asap khas Probolinggo.
Diketahui, ikan-ikan laut segar itu dibakar dengan sistem pengasapan. Di bahu Jalan Raya Dringu itu, terpajang lapak ikan asap oleh warga setempat.
Harga ikan asap sendiri bervariasi. Mulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 100 ribu. Tergantung jenis dan ukuran ikan. Sehari, pedagang ikan asap di sana bisa mengantongi ratusan ribu untuk keuntungannya saja. Namun, semua itu tergantung pada tingkat keramaian pembeli.
Jualan ikan asap itupun mampu menopang perekonomian keluarga warga setempat. Warga yang biasanya di rumah tidak bekerja dan tidak menghasilkan uang, kini banyak yang berjualan ikan asap.
Salah satu pembeli asal Bondowoso, Aswati mengaku ia kerap membeli ikan asap jika melewati jalur pantura di Dringu. Dengan harga yang cukup ramah di kantong, ikan tersebut begitu segar dimana diasapi langsung dari laut.
“Ikan-ikan nya segar Mas, jadi kalau lewat sini langsung beli untuk dikonsumsi. Ini kebetulan saya habis dari Solo dan lewat saya beli untuk dimakan bersama keluarga,” ujar perempuan yang berprofesi sebagai pedagang ini.
Potensi yang dimiliki ikan asap di Dringu ini, rupanya makin berkembang setelah dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Taman Jaya. Meski baru dikelola tahun 2022, ikan asap Probolinggo diprediksi akan menambah pemasukan bagi warga sekitar.
“Alhamdulillah kami optimis ikan asap di Probolinggo khususnya Desa Tamansari terus berkembang. Dari segi kualitas, tampilan dan fasilitas terus kami tingkatkan,” ucap Direktur Bumdes Taman Jaya Desa Tamansari, Sholeh Nahrobi Kusuma Putra Rabu (18/5/2022).
Kendala lahan parkir dan musala, bakal disiapkan dengan menggunakan lahan yang ada. Lahan di sisi selatan itu, ada lahan desa maupun Pemkab yang siap digunakan untuk pengembangan ikan asap.

Selain itu, pengembangan warung akan terus dilakukan. Sehingga masyarakat yang ingin menikmati ikan asap di tempat, bisa dengan mudah dilakukan.
“Harapannya ini menjadi perhatian pemerintah juga, sebab untuk mengelola secara maksimal tentunya ada keterbatasan seperti modal,” tambah pemuda pengagum Bung Karno ini.
Hal senada disampaikan Soetaji, Kepala Desa Tamansari, dengan keterbatasan itu pihaknya berharap ada perhatian khusus baik dari Pemerintah Daerah, Provinsi maupun Pusat. Mengingat, Bumdes punya keterbatasan anggaran.
“Harapannya potensi ikan asap di Probolinggo khususnya Kecamatan Dringu ini menjadi perhatian besar. Sehingga bisa bersaing tidak hanya skala lokal, namun juga regional hingga internasional,” pungkasnya.
Tokoh masyarakat sekitar, Nur Ali juga mendukung pengembangan potensi ikan asap di desanya. Ia berharap, ada langkah nyata baik dari eksekutif maupun legislatif dalam memberikan perhatian penuh.
“Semoga ini menjadi pusat ekonomi kerakyatan di Kabupaten Probolinggo, apalagi ikan asap ini menjadi icon dari daerah sekitar yang notabene merupakan masyarakat nelayan,” harap kader PDI Perjuangan ini. (drw/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS