DEPOK – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, watak pemimpin hanya terlahir apabila seluruh gerak perjuangannya menyatu dengan rakyat. Teristimewa bila dia terlibat total dalam membangun martabat wong cilik untuk hidup lebih baik, sebagai manusia merdeka yang berdaulat.
Menurut Hasto, tidak ada pemimpin tanpa perjuangan. Seperti Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, Jokowi, dan lain-lain, lahir karena komitmen serta persatuannya dengan rakyat.
“Bung Karno mengajarkan agar setiap pemimpin memahami amanat penderitaan rakyat atau ampera. Memahami ampera akan menjadikan pemimpin mampu berbicara dengan bahasa rakyat,” tandas Hasto Kristiyanto, saat penutupan sekolah partai untuk calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Wisma KinasihDepok, Sabtu (3/9/2016).
Pada kesempatan itu, Hasto menyampaikan instruksi Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, agar para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang telah dilatih benar-benar dapat menjadi kekuatan pelopor.
Para calon pemimpin itu harus mampu mewujudkan watak pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, serta berkomitmen kuat untuk mewujudkan pemerintahan yang antikorupsi.
Dia menegaskan, seluruh para calon yang diusung PDI Perjuangan akan mendapatkan dukungan penuh dari partai. (Baca juga: Calon Kepala Daerah dari PDIP Harus Paham Ideologi Partai)
“Jalankan strategi pemenangan pilkada dengan menerapkan metode gotong royong, dan tempatkan perjuangan memenangkan pilkada sebagai pergerakan bersama yang menyatu dengan kekuatan rakyat,” katanya.
Hasto menyebutkan, rakyat memerlukan pemimpin yang membumi, pemimpin ideologis, dan mampu membawa perubahan struktur sosial yang tidak adil menjadi struktur masyarakat baru yang lebih sejahtera dan lebih berkeadilan.
Pada penutupan sekolah partai, seluruh peserta mengambil sumpah Panca Prasetya berupa komitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang ideologis, merakyat, mampu memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, serta berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani.
Pada saat akhir pengambilan sumpah yang dipimpin Kepala Sekolah Komarudin Watubun, mendadak petir menggelegar kuat. “Sumpah saudara-saudara sekalian, para calon kepala dan wakil kepala daerah, disaksikan oleh alam raya dengan petir menggelegar tadi,” kata Komarudin.
Sekolah partai ini berlangsung selama 6 hari sejak dibuka Megawati Soekarnoputri pada Selasa (30/8/2016). Menurut Hasto, sekolah partai berikutnya untuk menghadapi pilkada serentak 2017 ini, akan digelar pekan mendatang. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS