DEPOK – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kekuasaan bagi PDI Perjuangan adalah kekuasaan yang membangun peradaban. Kekuasaan yang diorientasikan untuk mengubah masyarakat.
“Itulah dedikasi dari kekuasaan itu sendiri,” kata Hasto, dalam pidato penutupan Sekolah Partai Calon Kepala Daerah PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jumat (3/7/2015).
Hasto minta para siswa Sekolah Partai untuk memahami makna kekuasaan tersebut. Terutama ketika para siswa terpilih menjadi kepala atau wakil kepala daerah di daerahnya masing-masing.
Dia menambahkan, sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah yang melawan. Sebagaimana pernah dilakukan pemerintahan era Orde Baru yang dipimpin Soeharto, melakukan intervensi politik kepada PDI Perjuangan.
“Puncaknya dengan kejadian 27 Juli. Ketika PDI Perjuangan dirongrong kekuasaan. Tapi kita mampu melawan intervensi kekuasaan,” ujar Hasto.
Dia juga minta kepada para siswa untuk memiliki mental perjuangan ketika terpilih menjadi kepala daerah. Mereka diminta untuk tidak percaya pada kekuatan uang atau pemilik modal.
”Karena kalau menang, saudara punya utang investasi kepada pemilik modal itu. Tapi percayalah pada rakyat, rakyatlah hakim tertinggi,” kata Hasto.
Seperti diketahui, PDI Perjuangan menggelar program sekolah partai untuk para calon kepala daerah menjelang pilkada serentak pada 9 Desember 2015. Sekolah Partai Calon Kepala Daerah angkatan pertama ini diikuti 137 peserta. Mereka merupakan para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP Partai. Peserta berasal dari 25 provinsi dan 99 kabupaten atau kota.
Program sekolah calon kepala daerah tahap pertama ini telah dilaksanakan mulai 28 Juni hingga 3 Juli 2015 di Kinasih Resort, Cimanggis. Sementara itu, untuk tahap kedua akan dilaksanakan pada Januari 2016 mendatang. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS