SUMENEP – Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) mendukung langkah Pemkab Sumenep yang terus mengembangkan produksi keris di wilayahnya. Dukungan Senapati Nusantara itu diwujudkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Pemkab Sumenep.
MoU pengembangan karya agung warisan budaya adiluhung tersebut diteken Sekjen Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto dan Bupati Sumenep Achmad Fauzi, di Pendopo Keraton Sumenep, Jumat (14/10/2022).
Hasto mengatakan, langkah Pemkab Sumenep yang terus berkomitmen menggelorakan pengembangan budaya tosan aji itu merupakan upaya agar berkepribadian dalam kebudayaan makn membumi, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Baca: Dimulai Hari Ini, Psikotes bagi 26 Ribu Bacaleg PDI Perjuangan
“Sejarah mampu menjadi identitas kultural, dan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Sehingga, kita tidak hanya memiliki akar sejarah yang sangat kuat, tapi juga harus memiliki kebudayaan yang mengembangkan tosan aji,” kata Hasto Kristiyanto.

Membangun Indonesia, sebut Hasto yang juga menjabat Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan tersebut, salah satunya melalui pijakan kebudayaan.
“Memperkuat jati diri kita, dan membangun tekad dengan pameran keris. Ini memperkuat akar dan rekam jejak kita dalam memandang masa depan dengan berdikari kokoh sebagai bangsa Indonesia,” tuturnya.
Baca juga: Sapa Warga Surabaya, Besok Hasto Gowes Bareng Kada dari PDI Perjuangan se-Jatim
Dia pun mengapresiasi Tarian Muang Sangkal yang membuka rangkaian acara. Tarian ini untuk menyambut tamu agung di Kabupaten Sumenep. Hasto mengatakan, seni tari ini mampu menjadi cerminan identitas masyarakat Sumenep, kabupaten di ujung timur Pulau Madura.
“Dengan tari-tarian pun juga menunjukkan akar kebudayaan kita yang sangat kuat. Tarian Muang Sangkal sebagai pembuka, mencerminkan pergerakan dinamis orang Madura yang penuh dengan rasa percaya diri,” ungkapnya.

Di dalam keraton yang telah berusia 753 tahun, Hasto menyatakan dukungan penuh untuk pembuatan peraturan daerah (perda) Sumenep tentang Keris sekaligus pembangunan Monumen Keris.
Menurutnya, hal tersebut akan mampu menciptakan ekosistem perkerisan, sisi spiritual, seni, hingga sisi perekonomian di Kabupaten Sumenep.
“Saya sangat mendukung dan mengapresiasi pembuatan Monumen Keris, karena menunjukkan perhatian sungguh-sungguh Pemerintah Kabupaten Sumenep terhadap budaya tosan aji. Ini mencerminkan tekad membangun jati diri Kabupaten Sumenep,” paparnya.
Hasto juga berharap agar Kabupaten Sumenep mampu menjadi pusat kehidupan bagi masyarakat daerah, juga wilayah sekitar.
“Sumenep mampu menjadi pusat kehidupan dengan membawa kemajuan bagi kabupaten sekitar
Sesuai dengan saripati Pancasila, yakni gotong royong. Dengan rekam jejak nusantara di sini, maka Sumenep harus membangun kepeloporan bagi kabupaten lain,” harapnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyampaikan terima kasih dan apresiasi penuh kepada seluruh jajaran yang telah mendukung keberhasilan Sumenep menciptakan Kabupaten Keris di Nusantara.
“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung dengan begitu luar biasanya. Kita wujudkan Sumenep menjadi daerah yang mewadahi para pegiat budaya dan seni. Di dunia, sumenep satu-satunya kabupaten yang memiliki 700-an empu,” sebutnya.
Usai menandatangani MoU, Hasto Kristiyanto membuka Pameran Keris dan Bursa Keris di Kabupaten Sumenep, sekaligus melantik Dewan Kesekretariatan Nasional Senapati Nusantara Periode 2022-2026.
Senapati Nusantara merupakan organisasi penggerak budaya tosan aji atau senjata tradisional yang terbuat dari besi yang dianggap pusaka secara nasional.
Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Khalifah, serta Forkopimda Kabupaten Sumenep. Hadir juga jajaran pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS