
JAKARTA – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya memilih terus bekerja keras untuk rakyat. Hasil survei terbaru sejumlah lembaga riset menjadi penyemangat dan tak melulu terpenjara survei elektabilitas sebagai sebuah hal yang stagnan.
Hasto menekankan bahwa yang pertama, sebagai prinsip, partainya tak mau ambil pusing terhadap hasil survei.
Terlebih yang mengulas mengenai kepartaiannya. Sebab bagi PDI Perjuangan, berpolitik itu bukan hanya sekedar urusan survei.
“Bagi PDI Perjuangan, kami diajarkan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri, bahwa berpolitik itu bukan memelototi survei, berpolitik itu adalah kerja kebudayaan, membangun peradaban, mencerdaskan kehidupan berbangsa,” kata Hasto, usai peresmian 13 kantor, 1 patung Soekarno, dan 1 sekolah partai, yang dilakukan secara virtual bertepatan peringatan Hari Sumpah Pemuda, Rabu (28/10/2020).
Partainya lebih baik mempraktikkan secara langsung bahwa berpolitik itu sangat membumi. Semua kader PDIP diajarkan belajar dari alam, untuk bergerak dalam menjaga keseimbangan alam raya dengan gerakan menanam.
Lalu berpolitik menjalankan fungsi rekrutmen serta menggerakkan organisasi pendidikan politik. “Dan juga memperjuangkan aspirasi rakyat menjadi keputusan politik,” jelasnya.
Nah, jika kemudian ada hasil survei, terbaru adalah oleh Indikator Politik Indonesia yang menyebut suara PDI Perjuangan stagnan, Hasto mengatakan hasil survei selalu bersifat dinamis.
Artinya angkanya kadang bisa naik, bisa juga turun. Namun finalnya adalah saat proses pemilihan di pemilu atau pilkada.
“Kalau tadi mengatakan elektoral PDI Perjuangan 25,6 % itu dikatakan stagnan, buat PDI Perjuangan, referensi kita pada Pemilu yang lalu. Saat itu dimana perolehan suara PDI Perjuangan adalah 18,98 %. Alhamdulillah berarti rakyat masih memberikan kepercayaan pada PDI Perjuangan. Sehingga seluruh gerakan kepartaian masih bisa dijalankan dengan baik,” bebernya. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS