Jumat
24 Oktober 2025 | 11 : 43

Hari Perempuan Internasional, Ini Pesan Dyah Katarina

pdip-jatim-dyah-katarina-surabaya

SURABAYA – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya, Dyah Katarina, mengatakan bahwa saat ini kaum perempuan telah mendapatkan pengakuan di ruang-ruang publik. Banyak kiprah perempuan dalam pengambilan kebijakan publik mulai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya hingga di berbagai aktivitas sosial dan ekonomi lainnya.

“Kita lihat misalkan, sekarang kepala dinas atau sopir PMK sudah tidak harus laki-laki. Kepala Puskesmas, camat atau lurah sekarang juga banyak yang perempuan. Itu sejak zamannya Pak Bambang DH sudah berlaku. Artinya, siapa yang mampu ya silakan. Jadi, laki-laki atau perempuan sudah tidak lagi jadi pertimbangan untuk menempati suatu jabatan,” katanya, Selasa (8/2/2022).

Politisi asal PDI Perjuangan itu menegaskan, ketika kesetaraan gender diberlakukan, maka tidak perlu lagi melihat ini laki-laki atau perempuan, karena semuanya sama dan setara.

“Kalau ada diskriminasi baru kita soroti, dan menurut saya sekarang tidak ada diskriminasi sekarang. Artinya, tidak lagi membedakan gendernya, laki-laki atau perempuan tetapi lebih kepada kemampuan seseorang,” jelasnya.

Wakabid Perempuan dan Anak DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya itu pun menambahkan bahwa sejauh ini Pemkot Surabaya telah memberikan sosialisasi, penyadaran ke masyarakat tentang kesetaraan gender. Namun menurutnya hal itu masih perlu lebih digencarkan lagi.

“Karena ternyata masih ada masyarakat yang belum kena sasaran. Misalkan selama ini sasarannya adalah kader yang di mana kader punya tugas untuk menyampikan ke warga, tetapi mungkin tidak memiliki kemampuan, fasilitas maupun sarana untuk menyampaikannya. Nah, ini menjadi evaluasi untuk Pemkot Surabaya supaya lebih merata lagi,” tandasnya.

Dalam rangka Hari Perempuan Internasional yang diperingati pada hari ini (Selasa, 8/3/2022), Dyah pun berpesan kepada semua perempuan untuk tetap menjadi diri sendiri dan berupaya menjadi perempuan yang mandiri.

“Mandiri bukan berarti gagah terus berkonotasi negatif, tetapi lebih pada perempuan harus mandiri agar apabila terjadi sesuatu, perempuan itu sudah settle. Kembangkanlah potensi diri, tidak usah minder. Karena perempuan itu kalau dikasih kesempatan, dia bisa menjadi apapun,” tandasnya. (dhani/set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Bupati Rijanto: Dunia Digital Harus Jadi Ladang Dakwah Baru bagi Para Santri

BLITAR – Peringatan Hari Santri Nasional Tahun 2025 di Kabupaten Blitar berlangsung khidmat di Alon-Alon Kanigoro, ...
LEGISLATIF

Hari Santri Nasional, Ina Ammania Ajak Santri Melek Teknologi sebagai Sarana Berdakwah

BANYUWANGI – Momentum Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2025 merupakan momentum penting untuk menengok kembali ...
LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...