Senin
27 Oktober 2025 | 6 : 51

Hari Pendidikan Nasional, Dari Sini Cita-cita Setinggi Bintang di Langit Bung Karno Bermula

pdip-jatim-bung-karno-020523-bung-karno---pendidikan

KEMISKINAN, kesulitan hidup, bukan halangan menggapai cita-cita. Bagaimana pendidikan diajarkan, tekad yang kuat, menjadikan sosok Bung Karno berguna bagi bangsa dan negara Indonesia, juga dunia.

Presiden Sukarno pada peringatan Hari Pendidikan Nasional di Istana Olahraga  Gelora Bung  Karno, Jakarta, pada 2 Mei 1964, memompa semangat para pemuda, pelajar dan mahasiswa yang hadir.

Dalam risalah pidatonya berjudul Bercita-citalah Setinggi Bintang di Langit, Bung Karno menceritakan perihal dirinya yang kini menjadi orang yang berarti di dalam maupun luar negeri.

“Aku ini dulu anak miskin. Orang-tuaku miskin. Orang-tuaku itu guru sekolah desa. Mula-mula aku miskin.”

“Tetapi orang-tuaku, bapak-ibuku yang juga miskin, selalu memberi pendidikan kepadaku agar supaya aku ini nanti Insyaallah Subhanahu wata’ala menjadi manusia yang manfaat, manusia yang berarti.”.

Bung Karno lantas menceritakan jika ibunya kerap memotivasi dirinya semenjak kecil. Sang ibu menyebut Sukarno sebagai putra fajar karena kelahirannya berbarengan munculnya matahari di ufuk timur.  

“Lihat itu fajar. Makin lama makin terang.  Engkau nanti akan melihat matahari  terbit, jadilah manusia jang berarti. Manusia yang manfaat, manusia yang pantas untuk menyambut terbitnya matahari,” kata Sukarno mengutip perkataan ibunya.

Demikian halnya sang bapak. Yang menurut Sukarno, sang bapak kerap mengajaknya nonton pagelaran wayang kulit. “Menurut bapak, wayang kulit itu memberi cita-cita kepada manusia.”.

Dari lakon wayang kulit, Sukarno kecil terinspirasi akan kerajaan Dwarawati. Sebuah kerajaan yang digambarkan subur dan makmur, masyarakatnya hidup berkeadilan dan berkesejahteraan.

“Nah, inilah cita-cita yang pada waktu aku masih kecil sudah tertanam di dalam dadaku.”

Tak kalah penting dari niat dan tekad dalam cita-cita, adalah semangat. Bung Karno lantas mencontohkan kemerdekaan Indonesia, yang didasari semangat.  

“Kita pada waktu itu mempunjai semangat berkobar-kobar. Semangat persatuan Indonesia, semangat merdeka, sekali merdeka tetap merdeka,” katanya.

Pada akhir pidatonya, Presiden Sukarno berpesan kepada para pemuda, agar mempunyai cita-cita setinggi bintang di langit. Dengan pendidikan Pancasila yang telah diberikan, Bung Karno berharap para pemuda, pelajar dan mahasiswa menjadi putra-putri Indonesia yang sejati.

“Putra-putri Indonesia yang benar-benar mengabdi kepada kepentingan umum, mengabdi kepada kebesaran bangsa dan tanah air,” pungkas Bung Karno. (hs)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

UMKM

Pekan Pasar Rakyat Magetan 2025 Dibuka, Seberapa Untung UMKM?

MAGETAN – Wakil Ketua 1 DPRD Magetan, Suyatno dan Ketua Komisi B Rita Haryati menghadiri pembukaan Pekan Pasar ...
LEGISLATIF

Guntur Wahono Sosialisasikan Penguatan Ideologi Pancasila pada Masyarakat Kaki Gunung Kelud

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim, Guntur Wahono kembali menggelar sosialisasi penguatan ideologi Pancasila ...
LEGISLATIF

Mbak Puti di Sidoarjo, Hadiri Acara Semarak Reog Cemandi dan Bimtek Pembuatan Konten Medsos

SIDOARJO – Anggota Komisi IX DPR RI, Puti Guntur Soekarno, menghadiri sejumlah kegiatan saat melakukan kunjungan ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Antok Iringi Ribuan Scooterist Kumpul di Ngawi, Rayakan 25 Tahun Iseng

NGAWI – Ribuan pecinta sekuter atau scooterist dari berbagai daerah di Indonesia memadati kawasan wisata Kebun Teh ...
LEGISLATIF

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Pasuruan Sepakat Aspirasi Warga, Tolak Rencana Pembangunan Real Estate Prigen

KABUPATEN PASURUAN – Hal itu ditegaskan oleh salah seorang anggota Fraksi PDI Perjuangan, H. Sugianto, kepada ...
EKSEKUTIF

Bupati Kediri Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Setelah beberapa bulan tidak ada penerbangan, Bandara Dhoho Kediri akan kembali beroperasi mulai 10 November 2025