Jumat
24 Oktober 2025 | 4 : 34

Hari Jadi ke-831 Trenggalek, Mas Ipin Bagikan Bibit, Sedekah, Kunjungi Lansia, hingga Gelar Wayang Kulit

pdip-jatim-250901-hari-jadi-nggalek-1

TRENGGALEK – Kabupaten Trenggalek merayakan Hari Jadi ke-831 dengan prosesi penuh makna yang dikemas sederhana namun sarat filosofi. Mulai dari penjamasan pusaka, kirab, pembagian bibit tanaman dan sedekah, kunjungan kepada para lansia, hingga puncak perayaan dengan pagelaran wayang kulit lakon Jimat Kalimasada, Minggu (31/8/2025).

Prosesi hari jadi tahun ini tidak banyak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sejumlah pusaka Kabupaten Trenggalek dijamas, kemudian dibedol dari tempat penyemayaman di Balai Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak, serta Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, yang keduanya memiliki nilai historis dalam perjalanan berdirinya Trenggalek. Pusaka-pusaka itu lalu dikirab menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Ada yang berbeda dibanding tahun lalu. Kali ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin atau akrab disapa Mas Ipin, turut menyertakan pusaka pribadi dalam prosesi tersebut.

Tak hanya itu, Mas Ipin juga memilih berjalan kaki tanpa alas kaki saat kirab, sembari membagikan sedekah kepada masyarakat yang memadati sepanjang jalan.

“Di sepanjang jalan kita seperti biasa melakukan shodaqohan. Doanya semoga tanaman yang dibagikan bisa tumbuh subur jadi rizkinya rakyat. Sedekah yang diberikan juga simbol bahwa masyarakat nanti dihujani rizki yang melimpah dan berkah,” ungkap Mas Ipin, Minggu (31/8/2025).

Makna di Balik Rp6.000 Jariyah

Dalam kirab tersebut, bupati dan jajaran Forkopimda membagikan uang jariyah senilai Rp 6.000 kepada warga yang dibungkus dalam kantung kecil berwarna biru gelap.

Nominal ini sempat menjadi pertanyaan masyarakat. Menjawab hal itu, Mas Ipin menjelaskan bahwa angka 6 melambangkan jumlah Rukun Iman, sedangkan angka nol di belakangnya melambangkan kekosongan atau kematian.

“Artinya selama hidup kita harus beriman dan terus diingatkan berbuat baik sebelum ajal menjemput. Kita semua akan kembali ke fitrah,” terang Ketua DPC PDI Perjuangan Trenggalek itu.

Penjelasan ini membuat masyarakat lega karena rasa penasaran terjawab. “Legalah, terjawab sudah teka-teki dari siang tadi,” ujar Liana Yuniarti, salah satu Ketua RT di Kelurahan Sumbergedong yang sempat menanyakan langsung kepada bupati.

Kunjungi Lansia, Bedah Kamar sebagai Skema Darurat

Usai prosesi kirab, Mas Ipin bersama Kapolres Trenggalek AKBP Ridwan Maliki dan Dandim 0806 Trenggalek Letkol Inf. Isnanto Roy Saputro menyempatkan diri mengunjungi beberapa lansia.

Menurutnya, tidak semua orang bisa ikut berbahagia di momentum Hari Jadi Trenggalek karena keterbatasan yang dimiliki, sehingga pemerintah hadir untuk berbagi kebahagiaan.

Dalam kunjungan tersebut, sebanyak 50 kamar lansia dibedah dan dibersihkan. Plt. Kadinsos PPPA Trenggalek Christina Ambarwati menuturkan, program bedah kamar lansia ini ditujukan kepada kelompok rentan yang tidak memiliki kemampuan memperbaiki rumah.

“Ini menjadi skema kedaruratan agar di ujung usianya para lansia bisa beristirahat dan beribadah dengan nyaman,” ujarnya.

Wayang Kulit Jimat Kalimasada sebagai Tirakatan

Malam harinya, puncak peringatan Hari Jadi Trenggalek digelar dengan pagelaran wayang kulit lakon Jimat Kalimasada oleh dalang kondang Anom Dwijokangko.

Cerita ini dipilih langsung oleh Mas Ipin sebulan sebelumnya karena dinilai relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Menurutnya, lakon Prabu Puntadewa yang melakukan tirakatan di dalam goa hingga memperoleh Jimat Kalimasada merupakan simbol pengharapan.

“Sama seperti kondisi kita sekarang yang sedang prihatin, semoga tirakatan malam ini benar-benar membawa ‘Jimat Kalimasada’ bagi Trenggalek, agar masyarakat bisa keluar dari kesusahan dan memperoleh keberkahan,” harapnya.

Sebelum pagelaran wayang, masyarakat juga dihibur dengan penampilan sinden muda Niken Salindri bersama iringan Mayangkara Campursari.

Menutup rangkaian Hari Jadi, Mas Ipin menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan momentum muhasabah.

“Bismillah, semoga kita semua masih diberi welas asih. Pemimpin bisa menjalankan amanah dengan ikhlas, dan masyarakat Trenggalek dimakmurkan Allah SWT,” tandasnya. (anis/pr)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...