SUMENEP – Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2022 di Desa Tanjung, Kecamatan Saronggi, Kamis (7/7/2022). Dalam kesempatan tersebut, Bupati Fauzi mengajak seluruh elemen masyarakat dan organisasi perangkat daerah (OPD) setempat bersama-sama bergotong royong menekan angka stunting di kabupaten paling ujung timur pulau Madura itu.
“Kami mengajak seluruh camat, puskesmas, kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan semua elemen masyarakat untuk bersinergi dalam upaya menurunkan angka stunting dengan cara mengedukasi masyarakat agar tidak terjadi pernikahan di usia dini. Karena tingginya stunting sangat berpengaruh terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) rendah yang muaranya pada peningkatan kemiskinan,” ujar Bupati Fauzi.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu berharap, Harganas tahun ini agar dijadikan momentum membangun keluarga berkualitas, dengan memberikan pemahaman kepada seluruh pemangku kesehatan.
“Saya juga memerintahkan agar upaya penanganan stunting di Kabupaten Sumenep harus bersinergi dengan TNI dan Polri mulai dari tingkat kabupaten sampai desa,” jelasnya.
Karena itu, menurut Bupati Fauzi, persoalan stunting bukan hanya faktor ketahanan ekonomi, tetapi juga faktor sosial budaya yang ada di masyarakat. Salah satunya pernikahan dini yang rentan menyebabkan perceraian.
“Berdasarkan data, angka perceraian di Kabupaten Sumenep mencapai 2.311. Hal itu memicu goyahnya ketahanan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Sumenep, Agus Mulyono, menyampaikan, angka stunting di Kota Keris masih cukup tinggi. Sehingga pihaknya terus berupaya menurunkan stunting dengan melakukan berbagai langkah. Salah satunya dengan membentuk dan melatih 866 Tim Pendamping Keluarga (TPK).
“Kami juga melibatkan TP PKK, bidan desa, dan kader KB di tingkat desa, untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat dalam mencegah stunting,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS