NGAWI – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Kabupaten Ngawi mengalami kenaikan yang signifikan. Seperti halnya cabai, telur ayam negeri, beras hingga bawang merah.
Merespon adanya inflasi di Ngawi, Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko langsung bergegas melakukan cek ricek kondisi pasar. Bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat, Wabup Antok meninjau Pasar Besar Ngawi.
Pantauan di lokasi, Wabup Antok terlihat berdialog dengan sejumlah pedagang pasar. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi itu ingin memastikan harga-harga kebutuhan masih bisa dijangkau warga masyarakatnya.
Ditemui usai melakukan inpeksi, Wabup Antok mengatakan, berdasarkan hasil dialog dengan para pedagang pasar besar Ngawi, diketahui ada sejumlah bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Diantaranya beras kualitas premium, dan telur ayam negeri. Selain itu, cabai dan bawang juga naik harganya.
“Ada beberapa komoditas yang terpantau naik harganya,” katanya kepada pdiperjuangan-jatim.com, pada Kamis (1/12/2022).
Wabup Antok berpandangan, saat ini semestinya tidak terjadi kenaikan harga sembako yang mencolok. Sebab, masyarakat Ngawi akhir-akhir ini tidak banyak yang menggelar hajatan. Umumnya, apabila banyak warga yang menggelar hajatan, biasanya diikuti kenaikan harga-harga sembako.
Sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga, kata dia, diantaranya beras jenis premium, dan telur ayam negeri. Dikatakannya, saat ini terjadi kenaikan harga beras premium sebesar Rp 3 ribu, untuk kemasan 5 kilogram.

“Telur ayam negeri saat ini harganya antara Rp 29 ribu – Rp 30 ribu,” ujar Wabup Antok.
Khusus untuk ayam negeri, Wabup Antok menyebutkan, untuk saat ini mestinya antara kebutuhan dan permintaan barang stabil. Namun, terjadi kenaikan harga yang signifikan. Untuk itu, dirinya ingin ada kajian mengapa hal itu bisa terjadi.
“Kita harap nanti ada kajian mengenai rantai distribusi. Mulai dari produsen, sampai ke pedagang,” ucapnya.
Di samping itu, pihaknya juga berharap adanya operasi pasar khususnya untuk produk telur ayam negeri. Hal itu diharapkan bisa kembali menyetabilkan harga telur di pasaran.
“Karena telur ini salah satu bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan protein hewani. Dan juga sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Kalau untuk komoditas lain, kita pantau harganya masih normal,” papar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko.
Sementara itu, Suyatmi salah satu pedagang pasar Besar Ngawi mengaku omzet yang dia dapatkan menurun, imbas kenaikan harga sejumlah bahan pokok. Dia membeberkan, sembako yang mengalami kenaikan diantaranya cabai, telur, dan bawang merah.
“Cabai rawit merah naik jadi Rp 30 ribu, telur jadi Rp 30 Ribu perkilogram. Untuk bawang merah jadi Rp 35 ribu. Omzetnya turun. Pembeli banyak yang mengurangi belanjaan, karena sembako naik,” ujarnya. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS