Selasa
26 November 2024 | 8 : 32

Halal Bihalal Virtual, Cak Eri Berbagi Hadiah Produk UMKM Surabaya

pdip-jatim-eri-lebaran-130521-1

SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi berpesan kepada warga Surabaya agar tidak menggelar halal bihalal, “open house” atau gelar griya usai Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah.

“Selamat merayakan Idul Fitri dengan berkumpul bersama keluarga di rumah saja. Halal bihalal skala besarnya dapat dilakukan secara virtual atau daring,” ucap Eri Cahyadi usai Shalat Idul Fitri bersama keluarganya di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Surabaya, Kamis (13/5/2021).

Selain sang istri Rini Indriyani dan dua anaknya Alfanana Puteri dan Rahmat Haidar Pasha, ikut dalam shalat tersebut orangtua Eri, yakni Urip Suwondo dan Mas Ayu Esa Aisjah.

Usai shalat berjamaah, Cak Eri sapaan akrab Eri Cahyadi, sungkem bersama orang tua dan anak istrinya. Saat sungkem, Eri mencium kaki sang bapak sebagai tanda permohonan maaf di hari kemenangan Idul Fitri.

Eri pun bersyukur karena bersama keluarga kecilnya telah melaksanakan Shalat Id dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Pada kesempatan itu, Eri minta warganya untuk tidak bersalam-salaman secara langsung mengingat perayaan hari raya masih dalam kondisi pandemi Covid-19.

“Seperti yang kami sampaikan kemarin tidak perlu bersalaman yang terpenting saling memaafkan dan kembali ke fitri,” ujarnya.

Wali kota yang juga kader Banteng ini menggelar halal bihalal virtual mulai pukul 10.00. Dia tampak duduk bersama istri dan dua anaknya.

Selama kurang lebih 1 jam, Eri melalui aplikasi Meeting Zoom menyapa para tamu yang merupakan warga Surabaya hingga warga luar Surabaya yang tidak bisa melakukan mudik Lebaran.

“Saya Wali Kota Surabaya dan sekeluarga mengucapkan mohon maaf lahir batin, jika selama menjadi wali kota saya berucap yang kurang berkenan kepada panjenengan semua. Saya mohon maaf,” ucapnya dalam halal bihalal virtual.

Dia pun berpesan kepada para tamu agar tetap bersabar menghadapi pandemi ini, termasuk bagi warga yang tidak bisa pulang kampung.

Eri juga mengajak warga untuk berdoa bersama agar pandemi Covid-19 segera berakhir dan masyarakat bisa menjalani aktivitas seperti dulu.

“Yang merantau, belum bisa pulang ayo kita berdoa bersama, dan semoga dijembarkan rezekinya. Insya Allah kami warga Surabaya akan menjadi keluarga besar panjenengan semua di sini,” imbuhnya.

Dalam kesempatan silahturahmi virtual tersebut, Eri dan istrinya membagikan sejumlah hadiah bagi tamu yang bisa menjawab kuis seputar Kota Surabaya. Termasuk menyapa hampir satu persatu tamu virtual serta menanyakan kabar masing-masing.

Hadiah yang diberikan berupa produk UMKM binaan Surabaya, seperti produk teh hitam, kripik samiler buatan warga eks lokalisasi Dolly, abon klothok, cookies, dan bumbu pecel. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...