JAKARTA – Perayaan HUT ke-50 PDI Perjuangan menjadi momentum bagi kader partai berlambang banteng moncong putih itu untuk memperkuat silaturrahim dan konsolidasi. Ribuan kader dari seluruh penjuru Indonesia tumpah ruah di Jakarta International Expo, Selasa (10/1/2023).
Ada banyak cerita kader PDI Perjuangan berjuang untuk bisa menghadiri acara HUT emas Partai tersebut. Salah satunya cerita Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep, Yuli Purwanto. Dia harus menembus gelombang di tengah cuaca ekstrem.
“Saya dapat perahu itu tanggal 7. Detik-detik keberangkatan rombongan DPC Sumenep ke Jakarta tanggal 8,” tutur Yuli.
Yuli menceritakan, sejak akhir Desember cuaca ekstrem memaksa pihak berwenang mengeluarkan larangan pelayaran. Akibatnya, beberapa perjalanan ke kepulauan tertunda dan ribuan calon penumpang tertahan di Pelabuhan Kalianget.
“Cuaca ekstrem ini benar-benar membuat kita kalut. Banyak orang yang harus tertunda perjalanannya,” jelasnya.
Tapi HUT emas PDI Perjuangan tak ingin disia-siakan. Kader Banteng Kepulauan Sepudi itu terus berupaya untuk melakukan pelayaran menembus badai.
“HUT emas itu satu kali dalam hidup. Karena itu, sejak tanggal 5 saya sudah berupaya untuk melakukan pelayaran meski badai belum reda. Sayangnya, pihak berwenang belum memberikan izin,” terang Yuli.
Baginya, datang ke acara HUT ke-50 PDI Perjuangan tidak sekadar ikut merayakan kemeriahan. Tapi juga menjadi momentum dirinya meneguhkan spirit dan jiwa kepartaian.
Menurutnya, bertemu kader-kader Banteng dari seluruh Indonesia akan menguatkan semangat dan gotong royong dalam berpartai.
“Ini tentang sejarah. Keluarga besar saya memang Marhaen. Jadi, saya di PDI Perjuangan bukan sekadar berpartai. Tapi ada warisan orangtua untuk saya tunaikan dalam berjuang,” tandasnya. (set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS