SURABAYA – Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi menghadiri Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Desa Anti Korupsi di Islamic Center, Raya Dukuh Kupang, Surabaya, Rabu (14/9/2022).
Acara bertajuk, “Berawal dari Desa Kita Wujudkan Indonesia Bebas Korupsi” bertujuan untuk menyebarluaskan pentingnya membangun integritas dan nilai-nilai anti korupsi kepada pemerintah dan masyarakat desa.
Dalam acara yang dihadiri Ketua KPK RI Firli Bahuri dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hadir juga jajaran Forkopimda Jawa Timur lainnya.
Kusnadi menuturkan, sinergitas yang terjadi merupakan wujud komitmen nyata Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menekan angka korupsi.
“Ini merupakan komitmen Jawa Timur, bagaimana kita memberantas korupsi dan mencegahnya. Langkah ini juga sebagai gerakan nyata kita perlahan-lahan menuju bebas korupsi,” jelas Kusnadi.
Menurut legislator yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur itu, untuk memberantas korupsi diperlukan sinergitas seluruh elemen. Mulai dari masyarakat itu sendiri, hingga pemimpin daerah.
“Sebagai upaya memberantas korupsi, berbagai tindakan sudah harus kita lakukan. Mulai dari lingkup kepala desa, hingga pemimpin daerah. Hari ini seluruh kepala desa se-Jawa Timur hadir untuk mendapatkan edukasi bagaimana prinsipnya mencegah korupsi,” paparnya.
Dia pun menyampaikan, bahwa acara tersebut akan berlangsung selama dua hari, dan tidak hanya menyentuh kepala desa. Pada hari berikutnya, akan ada giat serupa dengan peserta kepala daerah dari kabupaten/kota se-Jawa Timur.
“Besok akan menyasar kepala daerah se-Jatim. Tujuannya agar seluruh elemen memahami betul pentingnya anti korupsi,” terang Kusnadi.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, pentingnya pencegahan korupsi dimulai dari desa merupakan ajaran Bung Karno.
Dirinya berharap agar dana yang dikelola perangkat desa bisa dimanfaatkan sebaik mungkin sehingga mampu menaikan kesejahteraan masyatakat sekitar.
“Kepala desa adalah garda terdepan, manfaatkan dana desa sebaik mungkin. Contohnya seperti Lontar Sewu di Gresik yang bisa memanfaatkan dana desa dengan begitu baik, sehingga mampu menjadi desa wisata,” sebutnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS