NGAWI – Lahir dan besar di daerah yang sering disebut ‘Kandang Bantengnya Ngawi’, PDI Perjuangan sudah mendarah daging bagi Sugiono.
Pria yang kini menetap di Desa Babadan, kecamatan Paron ini punya nama beken. Dia sering disapa Gus Gondrong oleh teman sejawatnya. Maklum, pria ini memang berambut gondrong.
Sugiono lahir di Desa Semen, kecamatan Paron 39 tahun yang lalu. Desa Semen itu kampung halaman Wakil Bupati Ngawi, sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko. Bisa dikatakan, Sugiono dan Mas Antok tetangga satu desa.
“Saya lahir dan besar di Semen, secara otomatis sudah sangat mengenal Mas Antok,” kata Sugiono kepada pdiperjuangan-jatim.com, Jumat (6/8/2021).

Saat ini, Sugiono diamanahi sebagai Bendahara PAC Paron. Amanah itu dia peroleh usai Musancab beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Sugiono mengaku berproses di PDI Perjuangan mulai dari tingkat bawah.
“Awal-awal mula dulu jadi saksi untuk PDI Perjuangan saat pemilihan,” katanya.
Berpindah domisili di desa Babadan, Paron setelah menikah. Sugiono bertekad untuk mengembangkan sayap partai di kampung halaman pasangan hidupnya. Disebut Sugiono, sebelumnya di Babadan, PDI Perjuangan belum semasif sekarang.
“Sekitar tahun 2003-2004, mulai jadi pengurus anak ranting, kemudian jadi pengurus ranting partai, sampai kemudian jadi Bendahara PAC Paron,” katanya.
Sugiono diketahui juga seorang Nahdliyin, sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU) yang ormas Islam terbesar di Indonesia. Khusus ini, Sugiono saat ini juga mengemban amanah sebagai bendahara MDS Rijalul Ansor Cabang Ngawi.

Soal dirinya yang kader Banteng dan pengurus salah satu organisasi dibawah naungan NU, Sugiono menyebut hal itu berdampak signifikan dengan semakin banyaknya Nahdliyin di Ngawi untuk menyuarakan aspirasi melalui PDI Perjuangan.
“Alhamdulillah, paling tidak kita bisa menarik warga NU, yang mulanya malu-malu, karena ada temannya akhirnya bisa masuk secara politis. Dan itu diakui juga oleh Mas Antok,” ujarnya.
Bagi Sugiono yang Nahdliyin, PDI Perjuangan laiknya penyambung lidah rakyat. Terlebih, Mas Antok juga diketahui sebagai warga NU yang taat. “Artinya ada penyambung lidah, antara umat dan ummara,” ujarnya.
Selain aktif sebagai kader PDI Perjuangan dan di organisasi kemasyarakatan, Sugiono juga berkiprah di ranah konstruksi. Dia memiliki CV yang bergerak khusus di bidang membangun sarana prasarana. (mmf/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS