SURABAYA – Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur, Guntur Wahono, mendorong pemerintah provinsi untuk memberikan perhatian lebih kepada para petani organik. Menurutnya, pemerintah harus hadir dalam mendukung pengembangan pertanian organik, agar petani tidak mengalami kerugian akibat harga jual yang tidak stabil.
Menurut Guntur, para petani organik di Jawa Timur sudah mulai berkembang dengan baik, tapi mereka masih menghadapi tantangan besar. Terutama dalam pemasaran hasil pertanian.
“Sering kali mereka harus memasarkan sendiri hasil panennya tanpa campur tangan pemerintah. Padahal, di negara lain seperti Thailand, pemerintah ikut serta dalam pemasaran hasil pertanian, sehingga petani bisa lebih fokus pada peningkatan produksi dan kualitas,” ungkap Guntur Wahono di Surabaya, Kamis (20/2/2025).
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut menyoroti langkah sejumlah kelompok tani di Gadungan, Gandusari, Blitar yang bahkan harus mendatangkan praktisi pertanian dari Thailand untuk belajar teknik budidaya yang lebih efisien dan menguntungkan.
Menurutnya, Thailand saat ini menjadi kiblat pertanian dunia karena sukses mengembangkan sistem pertanian yang menguntungkan petani sekaligus berkelanjutan.
“Kita harus belajar dari Thailand, di mana masyarakat hanya fokus menanam dan menghasilkan produk, sementara pemerintah yang bertanggung jawab dalam pemasaran. Kalau di Indonesia, petani harus berjuang sendiri mulai dari produksi hingga pemasaran, sehingga mereka sering kali kewalahan,” sebutnya.
Guntur menegaskan bahwa tanpa campur tangan pemerintah, petani akan terus menghadapi kendala dalam memasarkan produk mereka, baik itu padi, buah-buahan, maupun komoditas lainnya.
Jika pemerintah bisa memberikan pendampingan yang lebih intensif, termasuk membantu akses ke pasar yang lebih luas, dia yakin pertanian organik di Jawa Timur dapat berkembang lebih pesat dan menjadi sektor yang lebih menjanjikan bagi para petani.
Kesimpulannya, imbuh Guntur, kalau tidak ada peran pemerintah dalam pemasaran, maka petani akan terus mengalami kesulitan. Mereka bisa memproduksi hasil pertanian berkualitas, tetapi tanpa pasar yang jelas, mereka tetap akan mengalami kerugian.
“Oleh karena itu, pemerintah harus hadir, tidak hanya dalam bentuk regulasi, tetapi juga dalam pengawalan produksi dan distribusi agar petani organik di Jawa Timur bisa lebih sejahtera,” pungkasnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS