Media partai menjadi penyambung atas kegiatan 3 pilar partai; struktural, eksekutif, dan legislatif, hingga kemudian informasi itu dapat tersampaikan kepada rakyat.
NGAWI – “Oh wartawan ratu dunia, apa saja kata wartawan mempengaruhi pembaca koran.”. Demikian penggalan lirik lagu qasidah Wartawan Ratu Dunia yang dipopulerkan Nasida Ria dekade 90-an lalu.
Penggalan lirik lagu itu memang benar adanya. Meski diciptakan puluhan tahun lalu, lirik lagu itu masih relevan hingga sekarang, setidaknya hingga tahun 2023 saat ini. Terbukti, apa-apa saja yang termuat dalam media berita, sedikit banyak mempengaruhi masyarakat pembaca.
Indonesia yang diproklamasikan Bung Karno 77 tahun lalu, punya sejarah panjang tentang pers. Sejarah ke-wartaan Tanah Air sudah bergulir jauh sejak Indonesia masih bernama Hindia Belanda. Pers nasional bermula dari RM Tirto Adhi Soerjo, pribumi pertama yang memiliki perusahaan pers berbahasa Melayu; Medan Prijaji (1907).
Ke-wartaan tanah air pun terus berkembang dan bergeliat hingga sekarang. Masyarakat kekinian tidak cuma disuguhi berita cetak. Perkembangan teknologi besar-besaran, turut mempengaruhi keberadaan pers. Berita tidak hanya muncul lewat koran, radio dan layar kaca. Pers juga merambah dunia maya dengan teknologi digitalnya.
Seperti diketahui, media massa atau pers punya pengaruh yang besar untuk masyarakat. Jika melihat fungsi pers, dapat menjadi media informasi, hiburan, serta edukasi. Berkaca dari fungsinya, pers juga mampu membentuk opini masyarakat dari kejadian yang diwartakan.
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi, Yuwono Kartiko (King) punya pandangan tentang peran serta media sebagai sarana gotong royong untuk membesarkan partai. Sudut pandang pria yang akrab disapa Pak King itu, mengenai keberadaan Unit Media DPD PDI Perjuangan Jawa Timur sebagai sarana untuk mengabarkan kerja-kerja politik Kader Banteng kepada konstituen melalui pemberitaan.
Pak King bilang, era digital yang dimudahkan akses informasi membentuk masyarakat kosmopolitan yang selalu ingin up to date. Tidak ingin ketinggalan informasi barang satu apapun. Pun juga, menjadikan masyarakat yang saling terhubung satu sama lain, bahkan lintas benua dan samudra (interaksi global).
“Interaksi ini membutuhkan proses komunikasi. Dimana dalam komunikasi ada 4 komponen utama. Yakni, sumber, pesan, media, dan penerima pesan,” kata Pak King kepada pdiperjuangan-jatim.com, pada Kamis (4/5/2023).
Tentang media, Pak King bilang, media partai memiliki peran penting dalam kerja-kerja partai. Media partai menjadi penyambung atas kegiatan 3 pilar partai; struktural, eksekutif, dan legislatif, hingga kemudian informasi itu dapat tersampaikan kepada rakyat.
Meskipun berperan sebagai agen penyampai informasi kepada masyarakat, Pak King berpesan agar media partai tetap menjaga ruh akurasi pemberitaan. Hal itu berkaitan dengan efektivitas pesan atau informasi yang membutuhkan akurasi dan kecepatan hingga kemudian dapat diterima khalayak.
“Peran media partai sangat dibutuhkan, agar sebuah pesan informasi bisa sampai kepada masyarakat dengan cepat, akurat, tanpa ada distorsi maupun misinformasi,” kata Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Ngawi itu.
Pak King melanjutkan, di ranah kepartaian, secara fungsi media partai menjadi sarana untuk mengedukasi masyarakat. Menurutnya, dengan adanya media partai, masyarakat jadi tahu tentang idealisme, tujuan umum, visi misi, dan program partai.
“Media partai sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat. Media partai harus mampu mengkomunikasikan tujuan partai, dan mengarahkan persepsi masyarakat dalam menentukan preferensi politiknya melalui sosialisasi kebijakan partai secara intens,” ucap Pak King.
Selaras dengan hal itu, kata Pak King, media partai sebagai alat komunikasi sosialisasi kebijakan partai, juga harus mampu memberikan informasi tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Termasuk juga menjadi sarana untuk menyampaikan respon atas kebutuhan masyarakat oleh partai.
Kebijakan partai yang dilaksanakan oleh petugas, dalam hal ini struktural, eksekutif, dan legislatif, sebagai solusi atas permasalahan dalam dinamika masyarakat. Media partai berperan untuk memproduksi informasi, dengan jelas lengkap dan urut, serta disebarkan seluas-luasnya.
“Media partai harus mampu menginterpretasikan aspirasi masyarakat dan kebijakan partai,” papar Yuwono Kartiko (King) sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ngawi tentang keberadaan media partai. (amd/hs)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS