Rabu
21 Mei 2025 | 3 : 13

GMNI Surabaya Gagas Distribusi Beras Marhaen, Ini Apresiasi Whisnu

pdip-jatim-gmni-surabaya-110520-2

SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mendukung tekad aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang menggagas pendistribusian beras Marinda (Marhaen Indonesia).

Terlebih, beras yang saat ini dibagikan DPC GMNI Surabaya ke masyarakat terdampak wabah virus Corona (Covid-19) itu, dibeli langsung dari petani. Ke depan pasca meredanya pagebluk Corona, Whisnu mendorong GMNI tetap melakukan distribusi beras berkualitas bagus ini dengan harga murah.

“Dengan begini adik-adik GMNI juga menguatkan kemandirian dengan berwirausaha,” kata Whisnu, Selasa (12/5/2020).

Baca juga: GMNI Surabaya Gelar Aksi Lawan Corona, Whisnu: Bisa Kolaborasi dengan Pemkot

Wawali yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menambahkan, upaya distribusi beras, apalagi melalui koperasi, adalah bagian dari menumbuhkan dan memupuk jiwa-jiwa mandiri, jiwa-jiwa pejuang, jiwa-jiwa petarung, seperti amanah ajaran Bung Karno dalam Trisakti-nya.

Di masa pandemi Covid-19 sekarang, pria yang akrab disapa WS ini mengapresiasi aksi GMNI Surabaya yang mendistribusikan beras Marinda secara gratis ke masyarakat terdampak.

Menurutnya, peran serta GMNI Surabaya ini sebagai upaya gotong royong bersama elemen masyarakat lainnya, dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Kota Pahlawan.

Sementara itu, Ketua DPC GMNI Surabaya, Ravi Hafids Maheswara mengatakan, masa pandemi global ini dijadikan momentum untuk menggagas distribusi beras Marinda. Menurutnya, beras tersebut diambil langsung dari para petani di wilayah Jawa Timur.

Distribusi beras Marinda ini, sebutnya, merupakan aksi GMNI dalam menjawab kondisi saat ini. Dia menyatakan, kondisi pandemi saat ini sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pokok.

Ketika stok sembako menipis, kata Ravi, harganya akan semakin naik. Dan itu, sebutnya, akan menambah beban rakyat.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini menegaskan, upaya pembelian beras dari petani langsung juga untuk memutus rantai tengkulak. “Karena para tengkulak kerap memainkan harga yang menyusahkan petani,” ujar dia.

Di sisi lain, imbuh Ravi, adanya beras Marinda sekaligus menjadi trigger awal dalam mengaktifkan kembali Koperasi Marhaen.

Dia menyebut peran koperasi, yakni Koperasi Marhaen Indonesia (Kopi Manis) perlu ditingkatkan. “Koperasi ini untuk mengafirmasi hal-hal seperti ini. Pemenuhan kebutuhan sembako, kedepan juga gula dan bahan pokok lainnya,” pungkasnya. (goek)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

DPRD Banyuwangi Terima Kunjungan Mahasiswa Untag, Belajar Penyusunan dan Pembahasan Perda

BANYUWANGI – DPRD Kabupaten Banyuwangi menerima kunjungan studi puluhan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas ...
KOLOM

Menimbang Kebijakan Fiskal dan Asumsi Ekonomi Makro 2026

Oleh: Ketua Banggar DPR, Said Abdullah HARI ini, bertepatan dengan 20 Mei, sebagai hari kebangkitan nasional, ...
EKSEKUTIF

Pimpin Upacara Harkitnas, Wabup Antok Tekankan Pentingnya Menjaga Semangat Kebangkitan

NGAWI – Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2025. ...
LEGISLATIF

Soal Demo Ojol Tuntut Potongan Tarif, Puan: DPR Sedang Cari Win-Win Solution

JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi aksi unjuk rasa besar-besaran ribuan pengemudi ojek online (ojol) ...
SEMENTARA ITU...

Dirham Akbar Jadi Ketua PBSI Lamongan, Fokus ke Pembinaan Atlet

LAMONGAN – Kepengurusan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kabupaten Lamongan resmi dilantik oleh ...
LEGISLATIF

DPRD Jember Minta Rekanan Peserta Lelang Pengadaan Barang dan Jasa Dikaji Lagi

JEMBER – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Jember Edi Cahyo Purnomo (ECP) minta agar rekanan yang ...