MAGETAN – Diperlukan strategi pemasaran dan inovasi serta ide kreatif yang tepat dalam mengembangkan UMKM. Apalagi di tengah pandemi yang memberikan dampak perlambatan terhadap pergerakan ekonomi.
Inovasi dan ide kreatif dari owner Ramadani Grop, Anik Darwati patut mendapatkan apresiasi. Untuk bertahan dan mendongkrak omzet UKM-nya, Anik menyulap halaman belakang galerinya menjadi tempat wisata kuliner dan gerai menjajakan produknya.
“Ide ini sebenarnya sudah mulai tahun 2019 lalu,” ujar Anik, Kamis (22/4/2021).
Menurut Anik, ide menjadikan halaman belakang rumahnya menjadi rest area tidak terlepas dari tuntutan untuk melayani para pengunjung galerinya lebih maksimal. Pengunjung galerinya yang berasal dari luar kota, tampak lelah karena perjalanan jauh. Mereka butuh tempat istirahat.
BACA JUGA: ‘Sulap’ Telur Asin Rasa Stroberi, UKM Ramadani Jangkau Arab Saudi dan Hongkong
Berangkat dari kenyataan itu, Anik berpikir bagaimana membuat para pengunjung gerai telur asinnya merasa nyaman. Karena itu, muncul pemikiran membuat lahan belakang gerai yang sebelumnya kandang bebek dijadikan rest area.
“Kebetulan di pedesaan dengan view hamparan sawah. Konsep yang saya tawarkan adalah eduwisata, menggabungkan dengan kuliner produk UKM. Ada beberapa fasilitas yang disajikan, mulai dari kolam renang, gazebo, gerai kuliner produk UKM dan hall mini bagi yang suka menyanyi sambil rileks,” terang Anik yang juga Dosen Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Dengan konsep eduwisata, UKM Ramadani mampu menaikkan omzet penjualannya. Bagi para pengunjung, terutama yang berasal dari luar kota, saat istirahat akan menikmati produk UKM-nya dan saat pulang pun dipastikan membeli produk UKM-nya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Pada Bulan Ramadan ini, galeri yang diberi nama “Ndalem Tigan Asin” itu diliburkan total, dan akan dibuka kembali di awal Idul Fitri. Perihal pemesanan tempat eduwisatanya, Anik menjelaskan untuk bulan depan ada 4 sekolah dan instansi yang memesannya.
Untuk terus meningkat omzetnya, Anik terus mempromosikan eduwisatanya ke sekolah-sekolah -SD, SMP, dan SMA. Program yang ditawarkan adalah kerja sama dengan sekolah dalam mata pelajaran penjaskes dengaan materi renang.
“Bagi siswa SMP dan SMA, kami melakukan kerja sama berupa kursus Bahasa Inggris gratis di lokasi. Tapi, karena masih pandemi, jumlah peserta dan tempat kami batasi dengan mematuhi protokol kesehatan,” pungkas Anik (rud/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS