SURABAYA – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, mengunjungi Margasiswa Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kota Surabaya dan berdialog santai dengan sejumlah pengurus pada, Rabu (29/12/2021).
“Di penghujung tahun ini kita sampaikan, bahwa Surabaya merupakan kota yang toleran. Semangatnya berdasarkan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Armuji.
Pada kesempatan tersebut, Cak Ji, sapaan akrabnya, menyampaikan beberapa kejadian, seperti penolakan pembangunan gereja itu bukanlah karakter warga Surabaya. Menurutnya, secara historis, watak “Arek Suroboyo” telah teruji sebagai sosok yang egaliter, gotong royong, dan menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama.
“Di kota Surabaya bahkan ada enam rumah ibadah berdiri berdampingan tanpa saling mengganggu, di Royal Residence Wiyung,” ujarnya.
Politisi PDI Perjuangan itu juga menceritakan, bahwa di Kota Pahlawan itu, toleransi antaragama telah dipupuk sejak lama. Hal itu terlihat pada gagasan Pembangunan Masjid Agung yang diprakarsai oleh Wali Kota Surabaya, Soenarto Sumoprawiro, dan dimulai 4 Agustus 1995, yang di seberangnya juga berdiri megah Gereja Paroki Sakramen Mahakudus.
“Bukti konkret Surabaya sebagai kota toleran dapat dirasakan masyarakat. Tugas pemuda dan mahasiswa terus menggelorakan semangat itu agar tidak pudar,” terangnya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua PMKRI Surabaya, Chandra, mengucapkan terima kasih atas perhatian Wakil Wali Kota Surabaya Armuji.
Ia berharap, ke depannya komunikasi yang terjalin dengan Pemerintah Kota Surabaya bersama PMKRI dapat memberikan dampak nyata bagi warga Surabaya. (nia/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS