BONDOWOSO – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bondowoso, Drs. Bambang Mujiono, melaksanakan reses masa sidang II tahun 2021-2022 di rumah Ketua PAC PDI Perjuangan Prajekan, Sabtu (229/1/2022).
Dalam serap aspirasi yang dimulai pada pukul 18.30 itu, politisi senior PDI Perjuangan tersebut menjelaskan beberapa hal terkait kondisi anggaran pembangunan yang tidak hanya menimpa Kabupaten Bondowoso saja, melainkan secara nasional.
“Secara jujur saya katakan kepada masyarakat, khususnya konstituen saya bahwa apa yang menjadi visi misi daripada bupati yang pernah kita perjuangkan belum sesuai harapan. Itu bukan semata-mata kesalahan bupati, tapi ini sudah menjadi fenomena nasional,” ujarnya.
Bambang juga menjelaskan, bahwa selama dua tahun, anggaran lebih banyak difokuskan untuk menangani dampak pandemic Covid-19. Karena itu, tambahnya, terjadi refocusing di berbagai mata anggaran.
“Memang selama dua tahun ini anggaran terfokus untuk mengatasi pandemi, termasuk di Kabupaten Bondowoso, sehingga terjadi recofusing-recofusing seluruh mata anggaran di masing-masing dinas,” jelasnya.
Refocusing anggaran tersebut mengakibatkan pembangunan-pembangunan, khususnya pembangunan fisik, tidak maksimal dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
Selain itu, pada reses tersebut, masyarakat menyampaikan aspirasi agar mereka tetap terlayani jika tidak terkover dalam Kartu Indonesia Sehat (KIS). Hal tersebut merespon rencana pendataan ulang dari Kementerian Sosial (Kemensos) bagi masyarakat yang kena droping datanya.
“Kalau itu tidak terkover dalam KIS, maka kami selaku anggota dewan yang mewakili mereka, tetap berkewajiban untuk mengupayakan agar masyarakat miskin tetap bisa terlayani oleh pemerintah daerah lewat rumah sakit umum atau rumah sakit. Itu yang tetap kami upayakan lewat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bondowoso,” katanya, mengakhiri. (isa/set).
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS