BLITAR – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Erma Susanti, mendorong generasi milenial dan Gen Z masuk ke sektor industri kreatif melalui pelatihan barbershop yang digelar pada 18–19 November 2025 di Joglo Djatimalang, Kelurahan Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.
Kegiatan ini diselenggarakan UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur sebagai bentuk realisasi aspirasi DPRD Jatim untuk memperluas keterampilan pemuda sekaligus memantik lahirnya wirausaha baru di sektor kreatif.
Erma menegaskan bahwa Indonesia menghadapi tantangan besar menuju Indonesia Emas 2045. Meski Indonesia saat ini menikmati surplus demografi, kondisi tersebut tidak otomatis menguntungkan bila tidak dikelola dengan benar.
“Surplus demografi hanya akan jadi beban kalau anak-anak muda tidak dibekali keterampilan yang kompetitif. Saat ini satu orang bekerja masih menanggung 4 sampai 5 orang. Kalau ini dibiarkan, bonus demografi justru berubah menjadi tekanan,” kata Erma, Rabu (19/11/2025).
Dia menjelaskan, kontraksi ekonomi global akibat geopolitik menuntut Indonesia memperkuat sektor yang terbukti tahan banting: UMKM dan industri kreatif.
Sektor ini, kata dia, memiliki ruang tumbuh yang besar, terutama karena kreativitas, inovasi, dan dunia digital sudah menjadi habitat generasi muda.
Salah satu subsektor yang potensial adalah fashion and style, termasuk bisnis barbershop yang terus berkembang seiring perubahan gaya hidup masyarakat.
“Barbershop itu bukan sekadar potong rambut. Ini industri gaya hidup. Pasarnya besar, kekinian, dan sangat dekat dengan dunia anak muda,” ujarnya.
Karena itu, pelatihan tidak hanya fokus pada kemampuan teknis potong rambut dengan berbagai gaya terkini. Tapi juga membekali peserta dengan manajemen usaha, strategi branding, dan promosi di media sosial, hal yang kini menentukan keberhasilan sebuah usaha.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim ini berharap pelatihan barbershop mampu melahirkan pelaku usaha baru yang tak hanya siap bersaing di pasar, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja bagi sesama anak muda di Blitar.
“Kita butuh lebih banyak anak muda yang tidak hanya mencari pekerjaan, tapi juga menciptakan pekerjaan. Industri kreatif harus jadi ruang tumbuh baru bagi ekonomi Blitar,” kata Erma.
Pelatihan selama dua hari ini menjadi langkah konkret mendekatkan generasi muda pada peluang usaha yang relevan, berkelanjutan, dan sesuai tren pasar, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi lokal di tengah ketidakpastian global. (arif/pr)