PONOROGO – Program kerja yang dilakukan Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo patut diacungi jempol. Tim Penggerak PKK yang diketuai istri Bupati Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko, itu memberikan penganugerahan sebagai bentuk apresiasi kepada penggerak PKK di tingkat desa, yang telah melaksanakan Pasar Krempyeng dan Pasar Ramadan pada bulan Ramadan 2022 lalu.
Malam Anugerah Pasar Ramadan dengan tema “Serasi Menuju PKK Hebat, Ponorogo Bermartabat” digelar pada Jumat (28/5/2022) malam di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, Ketua Tim Penggerak PKK, Susilowati Sugiri Sancoko, Sekretaris Daerah Ponorogo, Kepala Bakorwil Madiun, dan 300 tamu undangan lainnya.
Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo, Susilowati Sugiri Sancoko, mengatakan, pemberian reward berupa penghargaan itu untuk memberi semangat kepada Ibu-ibu PKK di desa/kelurahan. Karena dalam masa pandemi Covid-19 lalu, dibutuhkan terobosan untuk membantu perekonomian warga.
Di samping itu dengan adanya kegiatan tersebut, maka terjalin silaturahim dan juga kegotongroyongan warga. Dan acara seperti ini akan digelar lagi pada tahun berikutnya.
“Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan lagi. Saya pingin ibu-ibu PKK senang dan bahagia,“ jelas Susilowati usai memberikan penghargaan terhadap 23 desa (dari 307 desa) yang mendapat nominasi.
Tujuh desa/kelurahan, di antaranya mendapatkan reward masing-masing kategori dengan mendapat piala, voucher belanja, dan souvenir.
Susilowati juga memastikan untuk ikut meramaikan Pasar Krempyeng maupun Pasar Ramadan, pihaknya tidak menuntut harus tampil bagus dengan membutuhkan biaya tinggi. Bahkan digelar di atas alas terpal tanpa terop sudah bisa, asalkan terjadi transaksi jual beli pada masyarakat dengan manajemen keuangan yang sederhana.
“Harapannya masyarakat lebih antuasias, lebih semangat lagi, tidak menuntut yang macam-macam. Sesuatu yang luar bisa dengan konsep sederhana, juga bisa. Hanya di atas lantai dialasi terpal, tidak ada masalah. Yang penting ada transaksi jual beli, ada manajemen keuangan,” imbuhnya.
Sementara itu Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menyampaikan, ide digelarnya Pasar Krempyeng karena ingat zaman dulu betapa semaraknya pasar krempyeng khas desa itu.
Seiring dengan perkembangan zaman, kondisi Pasar Krempyeng sudah mulai punah. Padahal keberadaannya masih dibutuhkan oleh ibu rumah tangga yang belum melek teknologi. Dan ini diakui akan ikut teseret peradaban, jika tidak menyesuaikan.
“Ide Pasar Krempyeng dari ibu-ibu PKK yang sangat baik. Bagaimana ibu yang tidak bisa naik sepeda motor, yang tidak pegang HP agar tetap bisa belanja. Yang terpenting hari ini saya presiasi kepada TP PKK yang jalankan 2 event besar, yaitu Pasar Krempyeng 1 bulan sekali dan Pasar Ramadan. Saya bisa melihat kualitas yang baik dan mana yang tidak. Karena saya juga ikut keliling,” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Dari penganugrahan malam itu diberikan kepada 7 desa/kelurahan dengan berbagai kategori seperti kategori Terhits, yaitu PKK Desa Sahang Kecamatan Ngebel. Tim ini dianggap yang rajin memposting ke medsos dan banyak mendapatkan jempol. Kemudian ada kategori Tersehat, Terbersih, Terhiegenis diraih PKK Kelurahan Tonatan Kecamatan Ponorogo. Kategori Terantusias diraih PKK Baosan Lor Kecamatan Ngrayun. Kategori Terinovatif diraih PKK Desa Plancungan Kecamatan Slahung.
Kemudian ada penghargaan dengan kategori Hebat 2, diraih PKK Pudak Kulon Kecamatan Pudak, Hebat 1 diraih Desa Kauman Kecamatan Kauman, dan kategori Terhebat diraih Kelurahan Banyudono Kecamatan Ponorogo. (jrs/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS