MOJOKERTO-Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Mindo Sianipar menggelar pelatihan pembuatan pakan ikan berbasis kelompok budidaya perikanan di Balai Desa Medalai, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Rabu (30/6/2021).
Mindo Sianipar yang hadir secara virtual memaparkan potensi beternak lele di tanah air karena tingginya permintaan pasar untuk jenis ikan ini. Hal itu terlihat dari semakin banyaknya penjual makanan kaki lima dengan menu ikan lele sambal penyet.
Bukan itu saja, ikan lele juga bisa dijadikan aneka makanan olahan yang digemari dan banyak dicari masyarakat. Di antaranya ikan lele asap, nugget, bakso, abon, selai, burger, hingga salad ikan lele.
“Kalau potensi ini dimaksimalkan tentu dapat menambah penghasilan masyarakat dan bisa menggerakkan perekonomian di desa-desa,” papar Mindo melalui Zoom Meeting.
Anggota Komisi IV DPR RI ini juga menjelaskan, pelatihan pembuatan pakan lele ini bisa mendorong warga, khususnya peternak ikan di Kabupaten Mojokerto, untuk lebih mandiri. Sebab, nantinya mereka tidak perlu lagi membeli pakan lele karena bisa membuat sendiri.
Tak hanya itu, pelatihan ini juga memberikan wawasan dan edukasi kepada peternak, bagaimana bisa membudidayakan lele secara maksimal. Peternak dilatih bagaimana membuat pakan yang sesuai kadar proteinnya. Pakan yang sesuai kadar protein ini akan berpengaruh pada kesehatan serta ukuran besar kecil lele saat dipanen.
“Pelatihan ini juga mengajak masyarakat untuk bisa mandiri secara budidaya dengan membuat pakan sendiri dengan bahan yang bisa didapatkan di sekitar lingkungan sendiri,” beber Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Legislator dari dapil VIII Jatim ini mengingatkan, jika peternak bergantung dari pakan pabrikan, maka keuntungan yang didapatkan tidak akan lebih dari 15%. Untuk itu, Mindo berharap dengan mandiri dalam pakan, peternak mendapatkan untung yang maksimal.
“Sebab jika hanya mengandalkan pakan dari pabrik, maka akan sulit bagi peternak untuk bisa menikmati hasil secara ekonomi. Karena jika memakai pakan dari pabrikan, pembudidaya hanya akan mendapatkan laba tidak lebih dari 15% saja,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Masyarakat Sejahterakan Petani (MSP) Kabupaten Mojokerto, yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Elia Joko Sambodo mengungkapkan, sebagai partai wong cilik, pihaknya mengaku selalu akan melakukan sinergi dengan legislatif untuk membuat program-program kerakyatan.
“Kita akan terus melakukan sinergi antarpilar partai. Kegiatan seperti ini sering kita lakukan, tentunya dengan kerjasama dengan anggota legislatif, baik DPR RI, DPRD Provinsi, maupun DPRD Kabupaten Mojokerto,” terang Joko. (Arul/set)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS