Jumat
24 Oktober 2025 | 1 : 09

Festival Reog di Sumsel, Wabup Lisdyarita Ajak Masyarakat untuk Melestarikannya

PDIP-Jatim-Lisdyarita-21062023

PONOROGO – Tidak hanya di Ponorogo, reog ternyata juga berkembang di beberapa daerah di pelosok Indonesia. Terbukti, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di Graha Budaya, Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring Palembang, Minggu (18/6/2023).

Dibuka oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, ada 25 grup dari Sumsel, Lampung, dan Jambi yang terlibat dalam festival tersebut.

Herman Deru mengatakan, festival tersebut sebagai upaya Pemprov Sumsel turut serta melestarikan dan mengembangkan kesenian Nusantara. Menurutnya, kesenian Nusantara mempunyai nilai jual tinggi bagi sektor pariwisata.

“Di Sumatera Selatan ada 58 suku dari seluruh Indonesia yang hidup harmonis. Kebhinekaan ini bisa menjadi kekuatan untuk memajukan Sumsel. 38 persen warga Sumsel suku Jawa dan sebagian besarnya dari Jawa Timur,” ujarnya.

“Silaturahim selama ini terjalin dengan baik. Semoga terus terjaga dan kesenian leluhur bisa dilestarikan,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang hadir dalam pembukaan festival itu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keterlibatan Pemprov Sumsel mengembangkan Reog Ponorogo di wilayahnya. Ia juga meminta masyarakat Jawa untuk tidak lupa akan kesenian leluhurnya.

“Mereka berperan penting tidak hanya melestarikan, namun juga mengembangkan Reog Ponorogo di seluruh Indonesia,” tuturnya.

“Ini hebat sekali. Teman-teman tidak lupa dengan kesenian leluhur. Terima kasih kepada Pemprov Sumsel yang membantu mengembangkan kesenian Reog di sini,” imbuh Wabup Lisdyarita.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, tambah Wabup Lisdyarita, berupaya mengangkat nama Reog setinggi-tingginya. Selain pelestarian, upaya mendaftarkan Reog masuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO terus dilakukan.

“Kami kemarin kalah dengan jamu, namun tahun 2024 Kemendikbud Ristek menjanjikan Reog akan dipilih untuk diajukan ke UNESCO,” jelasnya.

Selain itu, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, Pemkab Ponorogo sedang membangun Monumen Reog sebagai landmark sekaligus tempat konservasi budaya di Ponorogo.

“Kami sedang membangun Monumen Reog setinggi 126 m. Itu agar anak cucu mengenal dan mengerti akan kebesaran reog Ponorogo. Di bawahnya juga ada museum peradaban yang menceritakan perjalanan sejarah Ponorogo,” ujarnya. (set)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...