Selasa
26 November 2024 | 2 : 38

Festival Reog di Sumsel, Wabup Lisdyarita Ajak Masyarakat untuk Melestarikannya

PDIP-Jatim-Lisdyarita-21062023

PONOROGO – Tidak hanya di Ponorogo, reog ternyata juga berkembang di beberapa daerah di pelosok Indonesia. Terbukti, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping di Graha Budaya, Taman Budaya Sriwijaya, Jakabaring Palembang, Minggu (18/6/2023).

Dibuka oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru, ada 25 grup dari Sumsel, Lampung, dan Jambi yang terlibat dalam festival tersebut.

Herman Deru mengatakan, festival tersebut sebagai upaya Pemprov Sumsel turut serta melestarikan dan mengembangkan kesenian Nusantara. Menurutnya, kesenian Nusantara mempunyai nilai jual tinggi bagi sektor pariwisata.

“Di Sumatera Selatan ada 58 suku dari seluruh Indonesia yang hidup harmonis. Kebhinekaan ini bisa menjadi kekuatan untuk memajukan Sumsel. 38 persen warga Sumsel suku Jawa dan sebagian besarnya dari Jawa Timur,” ujarnya.

“Silaturahim selama ini terjalin dengan baik. Semoga terus terjaga dan kesenian leluhur bisa dilestarikan,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita, yang hadir dalam pembukaan festival itu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keterlibatan Pemprov Sumsel mengembangkan Reog Ponorogo di wilayahnya. Ia juga meminta masyarakat Jawa untuk tidak lupa akan kesenian leluhurnya.

“Mereka berperan penting tidak hanya melestarikan, namun juga mengembangkan Reog Ponorogo di seluruh Indonesia,” tuturnya.

“Ini hebat sekali. Teman-teman tidak lupa dengan kesenian leluhur. Terima kasih kepada Pemprov Sumsel yang membantu mengembangkan kesenian Reog di sini,” imbuh Wabup Lisdyarita.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, tambah Wabup Lisdyarita, berupaya mengangkat nama Reog setinggi-tingginya. Selain pelestarian, upaya mendaftarkan Reog masuk daftar warisan budaya tak benda UNESCO terus dilakukan.

“Kami kemarin kalah dengan jamu, namun tahun 2024 Kemendikbud Ristek menjanjikan Reog akan dipilih untuk diajukan ke UNESCO,” jelasnya.

Selain itu, lanjut politisi PDI Perjuangan itu, Pemkab Ponorogo sedang membangun Monumen Reog sebagai landmark sekaligus tempat konservasi budaya di Ponorogo.

“Kami sedang membangun Monumen Reog setinggi 126 m. Itu agar anak cucu mengenal dan mengerti akan kebesaran reog Ponorogo. Di bawahnya juga ada museum peradaban yang menceritakan perjalanan sejarah Ponorogo,” ujarnya. (set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...
KABAR CABANG

Menangkan Pilgub Jatim, DPC Kota Probolinggo Perkuat Saksi

PROBOLINGGO – Memenangkan Risma-Gus Hans di Pilkada Jawa Timur menjadi sebuah harga mati bagi kader PDI Perjuangan ...