SURABAYA – Pemkot Surabaya dan Pemkot Kochi Jepang memperingati kerja sama yang telah terjalin 20 tahun, Minggu (9/7/2017).
Peringatan itu dimeriahkan dengan digelarnya festival tari Remo dan Yosakoi 2017 yang dibuka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Wali Kota Kochi, Seiya Okazaki.
Risma sangat berterima kasih kepada kota Kochi yang telah menjalin kerja sama 20 tahun dengan Surabaya. Dia berharap kerja sama ke depannya lebih ditingkatkan dan lebih riil.
Menurut Risma, 20 tahun merupakan usia dewasa untuk ukuran kerja sama Surabaya dan Kochi. “Kami pemerintah kota dan warga Surabaya menyambut baik kerja sama yang terus menerus hingga 20 tahun ini,” kata Risma.
Dia juga mengatakan kepada Seiya Okazaki, jika seluruh sekolah dan perguruan tinggi di Surabaya sudah memiliki kelompok tari Yosakoi. Menurutnya, hal ini membuktikan kerjasama di bidang budaya berjalan baik.
Sebelum membuka festival tari yosakoi ke-15, Risma dan Seiya Okazaki serta jajaran DPRD Surabaya dan dewan legislatif Kota Kochi, bertemu di ruang kerja wali kota di Balai Kota Surabaya. Mereka berbincang banyak hal, utamanya perihal kerja sama kedua kota yang terjalin sejak 1997 silam.
Risma menyampaikan, selama ini kerja sama Surabaya-Kochi berwujud pada pertukaran pelajar, pertukaran budaya dan pertukaran ekonomi. Ke depannya, akan ada peningkatan untuk menambah kualitas kerja sama kedua kota, di antaranya pertukaran tenaga perawat.
“Jadi kita bisa mengirim perawat ke sana dan ternyata mereka membutuhkan perawat untuk bekerja di sana. Memang mereka bilang ada standar-standarnya. Tapi kami akan ikuti,” jelas Risma.
Wali kota dari PDI Perjuangan ini juga menyampaikan perihal kapal pesiar yang selama ini datang ke Kochi agar juga dipromosikan untuk datang ke Surabaya. Dia juga mengundang jajaran pemimpin Kota Kochi untuk hadir ketika Surabaya jadi tuan rumah Start Up Nation Summit, tahun depan.
Poin lainnya, adalah tentang mobil pemadam kebakaran (Damkar) yang di Jepang hanya bisa digunakan selama lima tahun. Risma berharap bisa memanfaatkan mobil Damkar yang sudah tidak terpakai di Jepang tersebut.
“Di sana pemakaian mobil Damkar cuma lima tahun. Bila sudah lima tahun, sebagus apapun dan meskipun jarang dipakai, tapi harus diganti. Saya sampaikan minta itu dan Konjen Jepang siap menindaklanjuti. Kami butuh banyak (Damkar) agar posko untuk pemadam kebakaran juga banyak sehingga waktu respons time-nya bisa lebih cepat,” jelas Risma.
Dalam pembukaan festival, tari Remo kolosal yang melibatkan 200 penari anak-anak ditampilkan. Kemudian disusul tari Yosakoi yang dimainkan warga negara Jepang dan diikuti langsung oleh Wali Kota Kochi.
Dalam sambutannya, Seiya Okazaki mengatakan, tahun ini merupakan ketiga kalinya dia bisa menghadiri langsung Festival Yosakoi di Surabaya.
Dia juga mengatakan, telah membawa langsung para penari Yosakoi dari Kochi. Dia datang bersama Ketua DPRD Kochi untuk melakukan penandatanganan kerjasama Kochi dan Surabaya di bidang pendidikan, ekonomi dan budaya.
Pihaknya berharap kerjasama dengan kota Surabaya bisa lebih luas, karena sudah 20 tahun Surabaya dan Kochi menjalin kerjasama sister city.
Seiya Okazaki juga mengucapkan selamat kepada Tri Rismaharini yang terus menerus mendapat penghargaan Internasional dalam memajukan kota Surabaya. (goek)
Selain Risma dan jajaran dinas pemkot, hadir juga Ketua DPRD Surabaya Armuji. Sementara dari Kochi, hadir juga Ketua Komisi sister city Surabaya-Kochi, Shoichi Nishiyama dan Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Masaki Tani. (goek)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS