Senin
12 Mei 2025 | 5 : 39

Festival Kebangsaan Banyuwangi Perekat Persatuan dalam Keberagaman

PDIP-Jatim-Festival-Kebangsaan-20112023

BANYUWANGI – Ragam budaya, tradisi, dan adat istiadat dari berbagai suku yang ada di banyuwangi tersaji di malam puncak Festival Kebangsaan, yang digelar di Gelanggang Seni Budaya (Gesibu) Banyuwangi, Sabtu (18/11/2023) malam. Suguhan atraksi budaya masing-masing suku dan etnis yang ada di Banyuwangi tersebut menjadi gambaran miniatur Indonesia.

Banyuwangi dikenal daerah multikultur yang dihuni oleh banyak suku dan etnis. Tidak hanya suku asli Osing, namun juga ada Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bali, hingga etnis Tionghoa dan Arab. Keragaman ini membuat Banyuwangi kaya akan tradisi dan budaya rakyat.

“Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengatakan, Festival Kebangsaan menjadi simbol kerukunan dalam keberagaman masyarakat Banyuwangi. Festival tersebut diikuti beragam suku dan etnis, pemuka lintas agama, dan kelompok budaya.

“Inilah Banyuwangi, walaupun beragam suku dan etnis yang ada di dalamnya, namun warganya insya Allah selalu rukun, guyub, dan saling membantu. Inilah Banyuwangi, seolah-olah miniatur Indonesia,” ujar Bupati Ipuk saat menghadiri acara tersebut.

Di area Gesibu, terdapat stan-stan yang menyajikan seni budaya beragam suku dan etnis. Suku Jawa menampilkan pertunjukan wayang kulit, Bali dengan permainan musik bumbung rindik, Osing Banyuwangi menyuguhkan mocoan lontar, disusul suku Mandar yang menampilkan tradisi pengantin adatnya.

Dalam festival tersebut juga disajikan ritual penyatuan tanah dari masing-masing perwakilan suku. Ritual itu menjadi simbol komitmen bersama dalam menjaga kerukunan di Bumi Blambangan.

“Harapannya ini bisa menjadi sarana edukasi bagi generasi muda dalam memahami konsep toleransi dan bersinergi, sehingga mereka bisa terhindar dari intoleransi yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa,” tutur politisi PDI Perjuangan itu.

Festival tersebut dipuncaki aksi doa bersama yang dipimpin oleh pemuka lintas agama. Dilanjutkan dengan menyantap kuliner Nusantara dengan tradisi sajian kehormatan Atur Panjang khas suku Mandar. Seluruh pengunjung terlihat guyub menikmati kuliner yang disajikan memanjang di atas meja secara bersama-sama.

Festival Kebangsaan digelar selama 4 hari, sejak 16-19 November 2023, di areal Gesibu Blambangan dan Kampung Mandar. Tahun ini, festival kebangsaan mengangkat tema besar Selametan Bumi dengan tradisi adat Suku Mandar (Sulawesi Barat) yang diketahui mulai berdatangan ke Banyuwangi sejak abad ke-18 dan 19. (aras/set)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

KRONIK

Perjuangkan Anggaran untuk Kepulauan, Wahyudi: Kalau 2026 Tidak Sampai 80 Miliar, Demo Saya

SUMENEP – Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumenep, Wahyudi, menegaskan bahwa dirinya telah memperjuangkan ...
LEGISLATIF

Ketua DPRD Supriadi Ucapkan Selamat Hari Raya Waisak bagi Umat Buddha Blitar

BLITAR – Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Supriadi, mengucapkan selamat Hari Raya Waisak 2569 BE/2025 kepada seluruh ...
SEMENTARA ITU...

Wabup Lumajang Apresiasi Perayaan 1 Dekade Komunitas Skuter, Ada Donor Darah hingga Tanam Pohon

LUMAJANG – Perayaan 1 Dekade Scooter Community Yosowilangun (SCOOCY) membuktikan bahwa komunitas otomotif tidak ...
KRONIK

Libur Panjang Waisak, Ribuan Wisatawan Serbu Banyuwangi

BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi kembali menjadi langganan tujuan liburan saat libur panjang. Lengkapnya destinasi ...
KRONIK

Bupati Sugiri Wacanakan Ganti Nama Gedung Ikonik, Benarkah Menjadi Pengingat Masyarakat?

PONOROGO – Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mewacanakan pengubahan nama sejumlah gedung ikonik di Ponorogo. Gedung ...
KRONIK

Bersama Warga Desa Picisan, Heru Santoso Gotong Royong Lakukan Pelebaran Jalan

TULUNGAGUNG – Wakabid Pemenangan Pemilu DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tulungagung, Heru Santoso, ikut gotong royong ...