SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membeberkan penyebab banjir di kawasan Jalan Basuki Rahmat (Basra) dan Jalan Dharmawangsa saat hujan deras pada Jumat (7/1/2021) sore hingga malam.
Menurutnya, genangan air yang terjadi di kawasan Dharmawangsa disebabkan oleh pintu air di saluran Kalidami selama ini mengandalkan gravitasi. Dia menyebutkan, di Kalidami dulunya ada pompa, tapi kemudian mengandalkan gravitasi.
“Gravitasi kalau dia (kontur tanah) turun, aliran air banter (cepat). Tapi kalau landai, kita butuh pompa. Berarti ya harus dipasang pompa,” kata Eri Cahyadi, kemarin.

Sedangkan banjir di Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Panglima Sudirman, terang Eri, karena ada brandgang (saluran air) yang dulu dipakai dan sekarang dikasih pintu air, sehingga aliran air tertutup.
Dia menyebut, genangan air di kawasan Basra disebabkan aliran air hanya menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari (Grahadi). Makanya, pintu air brandgang tersebut harus dibuka supaya dapat membagi aliran air ketika hujan deras turun.
“Air yang harusnya lari ke brandgang malah ke Grahadi (Kenari), jadinya antre di situ. Maka, harus diganti brandgangnya, jangan ditutup,” ujar kader PDI Perjuangan ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto menambahkan genangan air yang ada di pusat kota disebabkan konektivitas saluran arah pembuangannya hanya menuju satu titik ke Rumah Pompa Kenari.
Karena itu, lanjut dia, sesuai arahan Wali Kota Eri, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah alternatif. “Saya sudah koordinasi dengan teman-teman di dinas. Ke depan saya akan membagi aliran dari Panglima Sudirman ke arah Kalimas langsung,” kata Lilik.
Melalui cara itu, tambah dia, aliran air tak hanya menuju ke Rumah Pompa Kenari, karena sudah terbagi menjadi dua arah. Dengan cara tersebut, diharapkan dapat mengatasi genangan air di pusat kota ketika hujan deras turun. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS