Selasa
26 November 2024 | 1 : 38

Eri Cahyadi: Sekolah Kebangsaan untuk Pelajar hingga Pejabat Pemkot

pdip-jatim-230227-ec-doorstop

SURABAYA – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menegaskan, Sekolah Kebangsaan bukan untuk anak nakal atau yang terjaring razia. Tapi juga untuk pelajar SMP, SMA bahkan pejabat di Pemkot Surabaya.

“Anak saya juga bakal masuk Sekolah Kebangsaan di Lanudal Juanda. Saat ini kan sudah SMA juga, ya dimasukkan. Semua akan mendapatkan Sekolah Kebangsaan,” kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Sabtu.

Menurut dia, setiap anak harus memiliki ideologi Pancasila, sehingga kalau sudah cinta bangsanya, maka mereka akan mengerti Pancasila.

“Kalau sudah mengerti Pancasila, maka akan mengerti guyub rukun, dan gotong royong, serta tolong menolong,” kata Cak Eri panggilan akrab politisi PDI Perjuangan tersebut.

Untuk itu, dia minta setiap sekolah di Surabaya baik itu SMP maupun SMA untuk mengikuti Sekolah Kebangsaan.

Bahkan, lanjut dia, kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya pun juga diikutkan dalam Sekolah Kebangsaan selama 10 hari.

“Jadi bukan hanya karena ada yang berkelahi, kemudian masuk Sekolah Kebangsaan, tidak,” tegasnya.

Dia mengimbau kepada seluruh orang tua siswa SMP-SMA untuk tidak perlu khawatir, ketika anaknya ikut Sekolah Kebangsaan. Menurut dia, sebagai orang tua harusnya bangga ketika anaknya ikut ke dalam Sekolah Kebangsaan.

Setelah lulus dengan bagus, Cak Eri akan menyematkan pin kepada para siswa SMP-SMA yang ikut Sekolah Kebangsaan. Setelah itu, siswa tersebut akan dijadikan Duta Pemerintah Kota Surabaya.

“Semakin banyak duta itu, ke depannya Surabaya akan memiliki orang-orang yang menjadi pengajar dan penyebar ajaran Pancasila di masing-masing wilayahnya,” terang dia.

Sekali lagi, Cak Eri mengingatkan, kepada para orang tua siswa SMP-SMA se-Surabaya, untuk tidak perlu khawatir anaknya ikut Sekolah Kebangsaan. Adanya Sekolah Kebangsaan, secara tidak langsung akan tertanam rasa tolong menolong, gotong royong, dan toleransi sesuai dengan ideologi Pancasila.

“Di dalam Sekolah Kebangsaan mereka diajarkan disiplin, dan ada pembelajaran sesuai dengan ajaran nilai-nilai agama. Jadi jangan salah menilai anak, karena bisa jadi anak pendiam bisa saja berbuat nakal tanpa diketahui,” ujar dia.

Sebelumnya sejumlah peserta Sekolah Kebangsaan dikabarkan mundur karena kecewa dengan adanya pemberitaan yang menyebut peserta yang ikut merupakan hasil razia Satpol PP. (nia/pr)

BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

EKSEKUTIF

Meski Tak Dianggarkan, Bupati Mas Ipin Pastikan Makan Siang Bergizi Tetap Jalan

TRENGGALEK – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin memastikan program makan siang bergizi akan dijalankan di ...
KRONIK

Hari Guru Nasional, Bupati Fauzi Apresiasi Dua Pendidik Raih Prestasi Tingkat Nasional

SUMENEP – Pada peringatan Hari Guru Nasional 2024, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo memberi apresoasi atas ...
KABAR CABANG

Untuk Risma-Gus Hans dan Eri-Armuji, PDIP Surabaya Gelar Doa Bersama dan Santuni Anak Yatim Piatu

SURABAYA – Memasuki hari kedua masa tenang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ...
LEGISLATIF

DPRD Surabaya Bentuk Pansus Raperda Pengembangan Ekraf

SURABAYA – Sidang paripurna ketiga DPRD Surabaya pada Senin (25/11/2024) memutuskan pembentukan panitia khusus ...
EKSEKUTIF

Usai Cuti Kampanye, Eri Pastikan Pengerjaan Proyek Strategis di Kota Surabaya

SURABAYA – Setelah dua bulan cuti kampanye Pilkada 2024, Eri Cahyadi kembali ke Balai Kota Surabaya melanjutkan ...
LEGISLATIF

Jaga Kepercayaan Rakyat dan Pastikan Pilkada Berlangsung Demokratis, Pulung Harap APH Netral

SURABAYA – Anggota Komisi III dari Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Pulung Agustanto menyoroti pentingnya netralitas ...