SURABAYA – Mengawali hari pertama masuk kerja setelah cuti bersama Lebaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan inspeksi mendadak (sidak) mengecek pelayanan di RSUD dr Soewandhie, Senin (9/5/2022)
Tiba di RSUD dr Soewandhie bersama sejumlah asisten dan kepala dinas, Eri menyapa pasien yang sedang antre. Dia pun minta masukan dari para pasien tentang berbagai pelayanan yang perlu ditingkatkan kualitas pelayanannya di RS milik Pemkot Surabaya itu.
Berbagai masukan itu pun langsung dirapatkan dan didiskusikan dengan manajamen RSUD dr Soewandhie. Dalam rapat tersebut, Eri minta harus ada perbaikan sistem antrean.
Dia juga menyadari bahwa selama ini sistem antrean hingga waktu pelayanan sudah ada. Namun, Eri menilai perlu ditambahkan sejumlah fitur yang dapat membuat pasien memiliki kepastian tentang pelayanannya dan juga cepat terlayani.
“Jadi, nanti pasien bisa memilih hari pelayanan dan kalau sudah penuh bisa pindah hari,” katanya.
Selain itu, dia bersama manajemen RSUD dr Soewandhie juga mem-breakdown skema pelayanan di masing-masing poli, mulai dari paru, jantung, bedah umum, THT, gigi, ortopedi, bedah syaraf, mata, dan poli lainnya.

Bahkan, berbagai sistem yang kelihatan lamban juga didiskusikan dan langsung dicarikan solusinya supaya lebih cepat. “Saya minta jajaran RS untuk bergerak cepat, mengurai masalah sekecil apapun itu dan segera mencari solusi,” ujar wali kota yang juga kader PDI Perjuangan ini.
Di samping itu, Eri juga mengaku terus memperkuat interkoneksi antara puskesmas (sebagai faskes tingkat I) dan rumah sakit sebagai rujukannya.
Interkoneksi berbasis online ini terus diperkuat, sehingga nyambung kilat seluruh faskes tingkat I di Surabaya dengan faskes rujukan di atasnya, termasuk RSUD milik Pemkot Surabaya.
“Semua harus berbasis online. Aplikasi e-healt yang kita kembangkan harus benar-benar optimal. Ayo kita ubah demi pelayanan terbaik untuk umat Surabaya,” ajak Eri.
Eri juga minta petugas di front office dipilih dan disiapkan orang-orang khusus. Bahkan, sebutnya, mereka perlu dilatih secara khusus, supaya komunikasi mereka dengan warga bisa semakin membaik.
“Meskipun dibagi per-shif, tapi orang-orangnya harus tetap orang yang sama, tidak ganti orang. Karena kalau ganti orang, komunikasi lisannya pasti berbeda-beda. Melalui berbagai perbaikan ini, ia berharap pelayanan di RSUD dr Soewandhie dan puskesmas se Surabaya bisa semakin membaik,” tutupnya. (yols/pr)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS