SURABAYA – Wali Kota Eri Cahyadi menghadiri peresmian Pusat Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat (PLTP2M) di Graha Sakinah PAY Jalan Baratajaya XVIII Nomor 97 Surabaya, Sabtu (14/9/2024).
Eri mengatakan, layanan terpadu yang dibuka Aisyiyah Kota Surabaya itu, akan membantu pemerintah kota (Pemkot) untuk menyelesaikan permasalahan terkait perlindungan dan pemberdayaan perempuan.
“Layanan Terpadu Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat yang diresmikan Aisyiyah Kota Surabaya, bisa bersinergi dengan Pemkot Surabaya. Karena untuk pemberdayaan dan perlindungan masyarakat, kita tidak bisa bergerak sendiri,” terang Eri Cahyadi usai acara peresmian.
Dia meyakini PLTP2M ini bisa mempercepat menyelesaian permasalahan dalam masyarakat. Sebab, akan semakin banyak titik-titik bagi warga yang ingin menyampaikan permasalahan.
“Ini adalah bagian menyelesaikan masalah yang ada di Kota Surabaya. Saya yakin dengan layanan ini, permasalahan dalam masyarakat akan bisa teratasi,” ujarnya.
Dengan adanya layanan ini, dia berharap semakin banyak masyarakat yang terbantu. Dirinya juga mengajak seluruh masyarakat untuk memanfaatkan layanan tersebut.
“Saya berharap keluarga yang ada di Surabaya semakin sakinah, mawaddah dan warahmah. Sehingga akan lebih banyak kegiatan positif yang muncul ketimbang negatifnya,” harap dia.
Ditemui di tempat yang sama, Wakil Ketua II Bidang (MHH, MEK, LLHPB) PDA Surabaya Joane Hendrawati SH MBA mengatakan, layanan PLTP2M merupakan salah satu layanan terpadu dari tiga layanan majelis Aisyiyah Kota Surabaya.
Adapun tujuan dari layanan ini, adalah kepedulian terhadap masalah yang dihadapi oleh kaum perempuan.
“Adanya program pelayanan terpadu, kita benar-benar fokus untuk pelayanan masyarakat tidak hanya terbatas di Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah saja, tetapi juga untuk masyarakat umum,” ungkapnya.
Pihaknya menargetkan, kedepannya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) maupun bullying benar-benar dapat ditekan secara signifikan. Sehingga program yang telah direncanakan untuk perlindungan, pemberdayaan perempuan dan anak bisa tercapai.
“Kita bekerja sama dengan seluruh stakeholder terutama Dinas Sosial Kota Surabaya, serta menggelar sosialisasi secara berkala terhadap panti-panti asuhan yang ada di Surabaya khususnya perempuan dan anak,” pungkasnya. (nia/pr)










