Kamis
23 Oktober 2025 | 9 : 21

Empat Poin Jadi Sorotan Megawati Saat Buka Rakernas V

pdip-jatim-240525-msp-buka-rakernas5

JAKARTA – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pengarahan secara tertutup kepada kader pada hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Sabtu (25/5/2024).

Keterangan tertulis yang diterima media di Jakarta hari ini melaporkan, agenda rakernas pada hari kedua adalah mendengarkan pandangan umum Dewan Pengurus Daerah (DPD) PDI Perjuangan yang dilanjutkan dengan pengarahan oleh Megawati.

Setelah itu, rakernas dilanjutkan dengan sidang komisi. Adapun sidang komisi tersebut akan membahas tiga hal pokok, yakni sikap politik, program kerakyatan, dan pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.

Rakernas V PDI Perjuangan mengangkat tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” dengan subtema “Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya”. Rakernas yang berlangsung hingga Minggu (26/5/2024) itu diadakan di kawasan Ancol, Jakarta.

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato politik pada pembukaan rakernas, Jumat (24/5/2024), Megawati setidaknya menyoroti empat poin.

Pertama, ia menyoroti situasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 yang menurutnya banyak anomali dan diwarnai kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Megawati menegaskan, PDI Perjuangan sebagai partai yang berpijak pada sejarah, akan tetap berani melawan segala bentuk ketidakadilan.

Presiden Kelima RI itu lantas menyebut bahwa dirinya tidak takut jika dianggap provokator. “Nanti katanya ‘Bu Mega provokator.’ Ya! Saya sekarang provokator demi kebenaran dan keadilan. Uenak ae (enak saja, red.). Ngerti ‘kan yang dimaksud? Ya sudah,” ucapnya.

Kedua, dia mengulas makna di balik “Satyam Eva Jayate”. Menurutnya, bahasa Sanskerta yang berarti kebenaran pasti menang itu merupakan falsafah yang menjadi pegangan dalam perjuangan menghadapi kezaliman, termasuk harus berani menyampaikan kebenaran meski pahit.

Ketiga, Megawati turut menyinggung pihak-pihak yang tidak percaya kepada kebenaran pasti akan menang. Dia meyakini bahwa pihak itu akan terbakar oleh Api Abadi Mrapen, yang dijadikan sebagai salah satu simbol pada Rakernas V PDIP.

Keempat, dia menyinggung berbagai persoalan fundamental tentang pengelolaan negara, seperti utang negara dan bagi-bagi kursi menteri.

Soal utang negara, Megawati sempat melemparkan pertanyaan soal bagaimana harus membayar utang tersebut. “Pertanyaan saya, ayo mikir, utang kita itu bagaimana cara bayarnya? Ayo mikir? Mikir dong. Jangan enaknya saja tidur, loh,” katanya.

Perihal bagi-bagi kursi menteri, dia mengaku mendapat informasi bahwa banyak pihak berebut kursi kabinet. “Begitu banyak tarik-menarik kepentingan terjadi, bahkan jabatan menteri pun, yang Ibu dengar, nih, sekarang ini sudah mulai pada rebutan, deh,” ungkap Megawati. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...
KABAR CABANG

Ajak Warga Surabaya Waspadai Cuaca Ekstrem, Buleks: Tolong Awasi Aktivitas Anak-anak

SURABAYA – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Kota Surabaya, Budi Leksono (Buleks), ...