Jumat
24 Oktober 2025 | 5 : 26

Elektabilitas PDIP Tertinggi, Cambuk Terus Bekerja untuk Rakyat

pdip-jatim-achmad-basarah
Ketua Badan Sosialisasi MPR Achmad Basarah

 Ketua Badan Sosialisasi MPR Achmad Basarah

Ketua Badan Sosialisasi MPR Achmad Basarah

JAKARTA – Wakil Sekjen DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah berterima kasih kepada masyarakat yang semakin memercayai PDIP. Sesuai survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS), tingkat elektabilitas PDI Perjuangan tertinggi, yakni 34,6 persen.

Basarah juga berterima kasih atas kepercayaan rakyat Indonesia kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), kader PDI Perjuangan yang mengalami kenaikan elektabilitas paling tinggi dibanding tokoh lainnya, yaitu 41,9 persen pada Agustus 2016.

“Kepercayaan publik yang terus meningkat tersebut akan kami jadikan cambuk untuk terus bekerja di tengah rakyat, dan memperbaiki segala kekurangan yang ada,” kata Basarah, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (13/9/2016).

Legislator DPR RI dari dapil 5 Jawa Timur ini pun mengajak partai-partai pengusung lainnya untuk fokus mensukseskan janji-janji Jokowi-JK yang telah dituangkan dalam program Nawacita guna semakin meningkatkan kepercayaan publik.

“Sesuai dengan motto Presiden Jokowi yaitu ‘Kerja Kerja dan Kerja’ maka semua pihak idealnya fokus pada orientasi mewujudkan janji kesejahteraan rakyat Presiden Jokowi,” ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte mengatakan tingkat elektabilitas partai tertinggi dipegang PDI-P sebesar 34,6 persen. Angka ini naik dibandingkan pada Oktober 2015 sebesar 32 persen.

Sedang Partai Golkar, elektabilitas naik 2,7 persen menjadi 14,1 persen dari 11.4 persen. Kenaikan juga dialami Partai Demokrat yang naik 2,4 persen, dari 6,6 persen menjadi 9 persen. Selain itu, Partai Keadilan Sejahtera naik 2 persen menjadi 4 persen, dan PPP naik jadi 2,2 persen.

Sedangkan Gerindra mengalami penurunan elektabilitas dari 17,3 persen pada Oktober 2015 menjadi 14,3 persen. Selain itu, penurunan juga dialami Partai Kebangkitan Bangsa dari 4,3 persen menjadi 3,5 persen.

Sesuai survei CSIS, kenaikan elektabilitas Jokowi paling tinggi dibanding tokoh lainnya, yaitu 41,9 persen pada Agustus 2016. Angka itu meningkat dibandingkan Oktober 2015, naik 5,8 persen dari 36,1 persen.

“Jokowi figur yang paling kuat di Indonesia,” kata Philips.

Selain Jokowi, kenaikan elektabilitas juga dialami oleh Ridwan Kamil dari 3,6 persen menjadi 5,5 persen. Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono naik dari 4,8 persen menjadi 5,6 persen.

Philips menyebutkan, Prabowo yang dulu bersaing dengan Jokowi, kini kehilangan 3,7 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari 28 persen, elektabilitas Prabowo turun menjadi 24,3 persen.

Basuki Tjahaja Purnama juga mengalami penurunan elektabilitas sebesar 0,9 persen menjadi 4 persen. (goek)

Tag

Baca Juga

Artikel Terkini

LEGISLATIF

Salah Satu Wakilnya Tersangkut Masalah Hukum, Widarto: Kinerja DPRD Jember Masih Normal

JEMBER – Penetapan status tersangka oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Jember terhadap salah satu Wakil Ketua DPRD ...
LEGISLATIF

Budi Wahono Realisasikan Aspirasi Warga, Jalan Desa Bacem Kini Mulus Dihotmix

MADIUN — Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Madiun, Budi Wahono, terus membuktikan komitmennya dalam ...
LEGISLATIF

Candra: Penurunan Harga Pupuk Bersubsidi Melegakan Petani

JEMBER – Ketua Komisi B DPRD Jember Candra Ary Fianto mengatakan, kebijakan pemerintah pusat menurunkan harga pupuk ...
SEMENTARA ITU...

GOW Gelar Gebyar Wirausaha Perempuan, Eri Cahyadi Berharap UMKM Naik Kelas

SURABAYA – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya kembali menggelar Gebyar Wirausaha Perempuan 2025 yang ...
KABAR CABANG

Banteng Kota Malang Teguhkan Semangat Kebangsaan di Hari Santri Nasional 2025

MALANG – PDI Perjuangan Kota Malang menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan ...
KRONIK

Gemakan Yalal Wathon, PDI Perjuangan Rayakan Hari Santri dengan Paduan Suara Lintas Iman

JAKARTA – Ada yang berbeda dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar DPP PDI Perjuangan di Sekolah ...