BATU – Wali Kota Batu Eddy Rumpoko memastikan diri ikut bursa pemilihan Ketua Umum PSSI periode 2017-2021. Keseriusan untuk memimpin induk organisasi sepak bola Indonesia itu sudah dia buktikan dengan pendaftaran dirinya ke Komite Pemilihan (KP) Calon Ketua Umum PSSI untuk Kongres PSSI di Makasar 17 Oktober depan.
Terkait itu, Eddy Rumpoko berharap dukungan dari para pemilik suara untuk menjadi Ketum PSSI. Dia menyatakan kesiapannya memperbaiki tata pengelolaan persepakbolaan tanah air.
“Di akhir masa jabatan sebagai Wali Kota Batu, saya ingin mengabdi untuk sepak bola Indonesia,” kata ER, sapaan akrab Eddy Rumpoko, Kamis (8/9/2016).
Pria yang akan mengakhiri jabatan sebagai Wali Kota Batu tahun depan ini ingin ada kompetisi profesional dari tingkat desa yang dilakukan di kota dan kabupaten. Dengan dukungan pemerintah daerah, dia optimistis kompetisi semacam itu akan bisa membantu mencetak pemain sepak bola andal.
Dia berpendapat, potensi sepak bola Indonesia sangat besar, asalkan semua pemangku kepentingan punya tekad yang kuat untuk memperbaiki tata kelola sepak bola.
Terkait anggaran, ER mempunyai ide yang cemerlang. Pada saat bertemu dengan Presiden Jokowi, dia juga membahas soal anggaran pembinaan sepakbola.
Menurutnya, Presiden Jokowi setuju pada saat itu, ketika sepakbola bisa didanai APBD termasuk partisipasi dari pengusaha berupa CSR (corporate social responsibility).
“Sepanjang dana itu dipakai untuk kepentingan sepakbola secara murni, bukan karena untuk kepentingan kepala daerah dalam pilkada maupun kepentingan politik lainnya,” terangnya.
Pengelolaan anggarannya pun harus transparan. Artinya, penggunaan anggaran tersebut bisa diketahui publik.
“Sepakbola itu bisa berkembang tergantung dari kepala daerahnya. Bisa mengalokasikan untuk sarana prasana kebutuhan sepakbola, misalnya kebutuhan akan stadion, wasit maupun pembinaan pemain maupun tim,” ucap ER.
Dunia sepak bola sendiri bukan hal yang baru bagi ER. Sebab dia pernah menjadi pengurus sepak bola mulai Persema, Arema bahkan Persebaya Surabaya. “Saya suka sepak bola sejak dulu,” ujarnya.
Ayahnya, Sugiono, dulu juga mengabdi di persepakbolaan Indonesia dan pernah menjadi pembina Arema Malang.
Ia juga terkesan dengan perjuangan ayahnya saat menjabat sebagai wakil gubernur Irian Jaya. Saat itu, Sugiono mampu melahirkan atlet sepak bola yang andal.
“Dengan sarana dan prasarana yang minim, Irian Jaya mampu menggondol medali emas Pekan Olahraga Nasional,” tuturnya. (goek/*)
BACA ARTIKEL PDI PERJUANGAN JAWA TIMUR LAINNYA DI GOOGLE NEWS