SURABAYA – Anggota Komisi C DPRD Surabaya, Sukadar, menghadiri gelaran Sedekah Bumi yang dilaksanakan masyarakat di Jalan Petemon III, Sawahan, Surabaya, Minggu (4/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Sukadar turut mengapresiasi keguyuban warga yang sangat kompak. Acara yang digelar sebagai rasa syukur sekaligus mengenang jasa Mbah Goemok, seorang tokoh babat alas Petemon, itu pun berlangsung khidmat.
Mulai dari kirab, reog, hingga antusias warga saat berebut gunungan hasil bumi yang ditempatkan di Balai RW.
Menurutnya, inilah wajah Surabaya. Penuh keakraban, tidak membeda-bedakan, dan selalu menjaga warisan budaya lokal.
“Dengan media ini kelurahan Petemon harus bangga punya Mbah Goemok, bisa mempererat tali persaudaraan. Bahkan kelihatan guyub rukunnya,” ucap Sukadar.
Sedekah bumi, lanjutnya, adalah salah satu agenda budaya yang didukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Bahkan, disiapkan anggaran yang dialokasikan khusus.
Jika tahun sebelumnya APBD dianggarkan sekira 75 juta per kelurahan untuk sedekah bumi, pada 2025 ditingkatkan menjadi 100 juta per kelurahan.
“Kalau tahun kemarin 75 juta tapi penyerapannya 50 juta. Kalau gak ada penyerapan sana nanti balik ke kas daerah,” tuturnya.
Untuk itu, dibanding dirayakan bergantian per RW, Sukadar menilai acara akan lebih efektif jika diselenggarakan serentak di kelurahan.
“Sesuai yang kami kerjakan di DPRD dianggarkan tiap kelurahan 100 juta untuk sedekah bumi. Dan itu bisa diambil ketika di satu kelurahan digelar serempak,” sebutnya.
Ia mencontohkan, misal tahun ini sedekah bumi 5 RW dilakukan serentak di RW 1, maka tahun berikutnya bisa bergiliran tempatnya di RW 2, dan seterusnya.
“Kami harap tahun ini, kalau bisa satu kelurahan sedekah buminya jadi satu. Jadi, nanti support dari pemerintah kota lewat APBD Surabaya, itu bisa mengarah ke satu titik itu saja. Saya yakin lebih semarak,” tandas politisi PDI Perjuangan itu.
Sementara itu, Ketua panitia Sedekah Bumi Petemon, Rio Adi, Ketua RT 2 RW 10, mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat.
“Panitia mengucapkan terima kasih pada semua yang hadir. Semoga ini bisa kita wujudkan tiap tahun,” ujarnya seusai acara.
Menurutnya, selain agenda rutin tahunan, acara ini juga punya misi utama. Yakni mengenalkan budaya lokal pada generasi muda. Tak heran, anak-anak hingga remaja terlihat ikut memeriahkan acara.
“Kita kenalkan budaya ini ke adek-adek supaya mereka kenal. Karena sekarang eranya sudah modern gadget juga, makanya kami ingin mendekatkan adek-adek, mengenal budaya Jawa di Kota Surabaya,” tuturnya. (nia/set)













